TANJUNGPINANG- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang menggelar rapat rutin dalam upaya mengendalikan inflasi di Kota Tanjungpinang yang dipimpin langsung oleh Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd didampingi Wakil Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma, S.IP, di Ruang Rapat Engku Putri Raja Hamidah Kantor Walikota Tanjungpinang, Selasa 21 Januari 2020.
LIDIKNEWS.CO.ID- Menurut data Bank Indonesia (BI) perwakilan Kepri, Fadjar Majardi, menjelaskan dalam paparannya, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri pada Tahun 2019 tecatat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Kinerja perekonomian ini mengindikasikan momentum pertumbuhan ekonomi Kepri yang tetap terjaga dalam fase peningkatan sejak pertengahan tahun 2017. Indeks Harga konsumen (IHK) Kepri pada Desember 2019 mengalami inflasi sebesar 1,27% (mtm), di bandingkan bulan November 2019 tercatat deflasi sebesar 0,03% (mtm).
“IHK Nasional pada Desember 2019 mengalami Inflasi sebesar 0,34% (mtm), secara tahunan IHK kepri mengalami infasi sebesar 2,03% (yoy), inflasi Tanjungpinang 2019 terkendali capaian Inflasi sebesar 2,40% (Yoy) dipicu oleh kelompok bahan makanan sebesar 4,01% (yoy) dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keungan sebesar 0,81% (mtm) terutama tarif angkutan udara,” tutup Fadjar.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungpinang, Mangamputua Gultom, juga menjelaskan hal yang sama, bahwa untuk saat ini inflasi di Kota Tanjungpinang bulan Desember 2019 sebesar 1,17% masih terus stabil “Ini merupakan suatu prestasi bagi Kota Tanjungpinang yang harus terus dijaga,” ucapnya.
Adapun komoditas dominan pemicu Inflasi di Kota Tanjungpinang selama bulan Desember 2019 meliputi, Bayam, Bawang merah, Cabai merah, Ikan tongkol dll. Sedangkan komoditi yang memberikan andil deflasi meliputi, Ikan kembung, Cabai rawit, kacang tanah dan Ikan lele.
Sementara itu, Perwakilan Bulog Hendra Gunafy, mengatakan ketersediaan stok beras saat ini yang ada di gudang Bulog Tanjungpinang terdata stok beras 2.560 Ton, sedangkan komoditi lain seperti minyak goreng 2.992 Liter, dan Stok daging beku yang ada 8 ton. “Dengan data yang ada dengan ketersediaan ini masih tergolong aman dan mencukupi untuk beberapa bulan kedepannya,” ucap Gunafy.
Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd menyebutkan bahwa untuk perkembangan harga bahan komoditas bahan pokok di Kota Tanjungpinang saat ini masih tergolong stabil seperti yang telah disampaikan dalam rapat TPID sebelumnya, tetapi untuk harga cabai perlu diperhatikan dan dilakukan pemantauan secara khusus.
“Saya sangat mengapresiasi atas kerja keras TPID Kota Tanjungpinang yang sudah bekerja dengan baik dan maksimal dalam mengendalikan inflasi selama ini, semoga dapat terus dijaga dan dikawal dengan baik hal yang sudah kita laksanakan ini,” tutup syahrul.
Diakhir rapat dilakukan penyerahan cenderamata dari Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd kepada Kepala Bank Indonesia perwakilan Kepri, Fadjar Majardi, sehubungan dengan berakhirnya masa tugasnya di Kepulauan Riau dan akan melanjutkan bertugas di tempat yang baru.
Rapat bulanan TPID ini turut dihadiri Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Drs. Marzul Hendri, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H. Irwan, S.Sos, MM, Kepala OPD, Perwakilan dari Bulog, Bea Cukai, KSOP, Polres, Kejari, Akademisi, BMKG, BUMD, karantina Pertanian/Perikanan dan Stake holder terkait lainnya.
Sumber dan Poto : R/Redaksi
Discussion about this post