TANJUNGPINANG – Inflasi Kota Tanjungpinang pada bulan Februari tahun 2019 masih stabil, dengan mencatat inflasi sebesar 0,04% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, inflasi Tanjungpinang mencatat 0,46%. Hal tersebut berdasarkan data yang di sampaikan oleh BI Kepri dan BPS Tanjungpinang pada Rapat Rutin TPID Kota Tanjungpinang, Senin (18/3).
LIDIK.CO.ID – Walikota Tanjungpinang, H. Syahrul, S.Pd selaku pemimpin rapat menjelaskan bahwa untuk perkembangan harga bahan komoditas bahan pokok di Kota Tanjungpinang saat ini masih tergolong stabil seperti yang telah disampaikan dalam rapat TPID sebelumnya.
Syahrul juga menjelaskan bahwa dalam 1 atau 2 bulan ini ada hal-hal yang harus dijaga, apa lagi ke depan akan menyambut bulan Ramadhan dan Lebaran oleh karena hal tersebut Syahrul meminta untuk diidentifikasi permasalahan yang akan datang.
Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri juga menjelaskan hal yang sama bahwa untuk saat ini inflasi di Kota Tanjungpinang masih terus stabil dan relatif rendah dibandingkan Batam bahkan Nasional. “Ini merupakan suatu prestasi bagi Kota Tanjungpinang yang harus terus dijaga,” ungkapnya.
Gusti juga menjelaskan bahwa ada risiko yang akan segera datang dan itu akan selalu menyumbang inflasi yaitu adalah datangnya kegiatan tahunan menghadapi bulan Suci Ramadhan dimana terkadang terjadi perubahan harga pada komoditas bahan pokok.
Selain itu juga inflasi angkutan udara akan menjadi kendala dan ada kenaikan harga pada cargo yang dapat memberikan dampak penyebab inflasi pada sebagian barang pokok yang berasal dari luar Kepri. “Akan tetapi untuk saat ini perkembangan harga bahan pokok yang ada di Kota Tanjungpinang masih tergolong stabil, hal ini tentunya harus terus dijaga sehingga inflasi di Kota Tanjungpinang dapat terus stabil,” jelas Gusti.
Untuk ketersedian stok bahan pokok seperti beras, gula, dan minyak masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 3 atau 4 bulan kedepan hal tersebut dijelaskan oleh Bulog.
Untuk stok beras saat ini seperti yang telah disampaikan bulan lalu 2000 ton beras yang dipesan oleh Bulog sudah masuk ke Kota Tanjungpinang, untuk antisipasi kebutuhan di bulan Ramadhan, Bulog juga memesan 2000 ton beras untuk tambahan. Untuk komoditas gula di Bulog masih tersedia 250 ton dan minyak goreng sebanyak 15.000 liter.
Rapat rutin bulanan TPID Kota Tanjungpinang ini juga turut dihadiri oleh Wakil Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma, S.IP, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpianang, Drs. Riono, M.Si, Karantina Pertanian, BMKG, Satgas Pangan dari Polres Kota Tanjungpinang, serta jajaran OPD terkait.
Sumber/poto: R/Red
Discussion about this post