Tanjungpinang (Kepri), Lidiknews.co.id – Terkait informasi yang beredar di media masa mengenai kapal milik PT Pelni KM Bukit Raya akan bersandar di pelantar II Kota Tanjungpinang belum ada kepastian sama sekali.
Kamis (24/05/18). Kepala PT Pelni Tanjungpinang Kamaruzzaman di kantornya Batu 5 Atas Kota Tanjungpinang menanggapi hal tersebut diatas mengatakan,” bahwa perlu proses yang panjang, jika KM Bukit Raya untuk bersandar di pelantar II Kota Tanjungpinang. Masalahnya derap kapal Bukit Raya mencapai 5 meter kedalamannya, sedangkan perairan Tanjungpinang dalam waktu surut kedalamannya hanya sekitar 3,5 meter, katanya.
“Sedangkan masalah lainnya adalah untuk wilayah pelantar II merupakan daerah yang sangat padat penduduk, sehingga proses aktifitas untuk transportasi untuk saat ini benar-benar tidak memungkinkan untuk di jadikan dermaga sandaran kapal yang berbobot seperti KM Bukit Raya di wilayah tersebut,” ujarnya.
Dia juga menambahkan, “sampai saat ini Kapal milik PT Pelni yang sudah beroperasi di Tanjungpinang baru hanya KM Sabuk Nusantara 30. Itu masih belum bisa untuk sandar langsung di pelantar II.”
Jika Pemerintah menginginkan Kapal Milik PT Pelni masuk di perairan Tanjungpinang perlu proses yang lama, seperti pembenahan terminal, serta jalur transportasi yang benar-benar lancar dan melakukan pengerokan jalur laut untuk mencapai derap kapal yang benar-benar standart, ucapnya.
Samapi berita ini diunggah awak media ini belum bisa konfirmasi kepada steakholder terkait. (LN/OBET)
Discussion about this post