Lingga (Kepri) Lidiknews.co.id – Masyarakat Desa Temiang Kecamatan Senayang melalui ketua Lembaga Pengawasan dan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LPI-TIPIKOR) Kabupaten Lingga M.Syafi’i kepada pewarta menyebutkan, Masyarakat Desa Temiang mengeluhkan pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), di Desa Tajur Biru sangat tidak maksimal.
Puskesmas Desa Tajur Biru masih termasuk wilayah Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga yang menaungi sebelas (11) Desa termasuk juga Desa Temiang, ujar Ketua Lembaga Pengawasan dan Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LPI-TIPIKOR) Kabupaten Lingga M.Syafi’i. Kamis malam (24/05).
Lanjutnya, kendala masyarakat Desa Temiang Kecamatan Senayang selama ini, masalah pelayanan transportasi laut (Speed Bod) yang disediakan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga melalui Puskesmas yang berada di Desa Tajur Biru tidak dilengkapi dengan fasilitas persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis primium.
Sehingga kerap kali membuat masyarakat kesal saat ada pasien yang mau dirujuk secara darurat tetap terkendala keberangkatan sampai sekian jam lamanya, ini bukan kejadiansatu dua kali malah ini berulang-ulang, tidak ada tindak tegas dan sigap seperti harapan masyarakat, ujarnya.
Apa lagi kejadian pada Kamis pagi (24/05), ada pasien warga Desa Temiang, yang tidak bisa menyelesaikan persalinan di Puskesmas Desa Tajur Biru harus menunggu lama untuk dirujuk ke RSUD Tanjung Pinang Kepri. Hal itu disebabkan diduga kelalaian pihak Puskesmas yang tidak ada persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk transportasi, ini sungguh luar biasa, apa lagi terkait untuk keselamatan dan nyawa pasien, jelasnya.
Kita berharap dari kejadian ini, pihak pemerintah Kabupaten Lingga melalui instansi terkait (Dinas Kesehatan) dapat dengan segera melakukan pengawasan serta kebijakan yang maksimal untuk mengatasi permasalahan yang dialami masyarakat di sebelas desa kepulaun wilayah kerja Puskesmas Tajur Biru, Kecamatan Senayang, tegas Ketua M.Syafi’i
LPI- TIPIKOR Labupaten Lingga, Jum’at pagi (25/05).
Saat dikonfirmasi Kepala Desa Temiang Hamid membenarkan, “benar pak, inilah permasalahan di Desa kami selama ini, memang transportasi jenis (Speed Bod) ada, namun kendalanya tetap pada Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kerap tidak ada persediaan saat diperlukan, sementara Kios penjual BBM jauh.
Menurut kami, seharusnya persediaan BBM harus selalu ada, apa lagi wilayah kami kepulaun, lagi pula kita tidak pernah tahu kapan itu musibah datang, jadi kesiapan BBM untuk mesin Speed Bod sebagai transportasi harus selalu disiagakan, ujar Hamid Kades Temiang.
Mirisnya, saat dikonfirmasi Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Tajur Biru Ibu Ranti menjelaskan, permasalahan seperti ini bukan disebabkan kesengajaan, namun semua ini dikarenakan pihak Puskesmas Tajur Biru kekurangan Dana Operasional, sehingga untuk persediaan BBM kami belum bisa disediakan, jelasnya. (LN/ZUL).
Discussion about this post