Kades Jagoh Berharap Ada Tindakan Tegas, Pada Perusahaan Yang Merusak Pelabuhan Aset Daerah

LINGGA (KEPRI) Lidiknews.co.id – Pekerjaan Gagal Rehab Total Pelabuhan Jagoh oleh CV.DIVA LINGGA,  dikhabarkan Rehab Total dianggarkan miliyaran rupiah tahun 2017, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Lingga, hal itu menjadi tanda tanya besar oleh kalangan masyarakat, terkhusus Ali Kepala Desa Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga.

Saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu tepatnya Rabu (28/02), di ruang kerjanya Kantor Desa Jagoh,  Ali menjelaskan, “sebenanya saya sudah malas membahas mengenai pekerjaan pelabuhan ini. Soalnya kalau saya lihat semua Instansi terkait, maaf ya sebelumnya,  jika boleh saya katakan, mulai dari LSM termasuk juga wartawan sudah tidak lagi mengindahkan serta menghiraukan hal ini,” ujarnya.

“Sementara kita sama-sama tahu dan malah sama-sama melihat kondisi Pelabuhan sebelum diproyekkan. Dan bagaimana keadaan setelah diproyekkan sekarang ini. Semula Pelabuhan Jagoh Desa kami ini, masih bagus dan sangat-sangat layak. Malah sekarang jadi hancur tak karuan dan jelas-jelas pekerjaan proyek ini merusak aset daerah yang dibangun dari uang rakyat, tapi tidak ada tindakan apapun dari pemerintah termasuk penegak hukum,” lanjutnya.

Mirisnya, masih kata Ali. Proyek  diduga miliyaran rupiah yang dikerjakan CV. DIVA LINGGA jelas hanya untuk merusak saja. Namun tidak di permasalahkan penegak hukum. Malah sebaliknya pekerjaan Desa yang jelas membangun hanya menggunakan anggaran ratusan juta saja sangat di masalahkan penegak hukum.

Sebenarnya, pekerjaan proyek gagal ini jelas kesalahan fatal perusahaan. Dan pertanyaannya, “apa pelanggaran ini cukup ditutup dengan mengembalikan dana tiga puluh persen (30%) yang sudah dicairkan. Terus bagaimana dengan tindakan pengrusakan aset daerah yang mereka lakukan. Apa memang tidak ada proses hukum sama sekali, pungkasnya.

Saat dikonfirmasi pewarta, Yusrizal yang dulu selaku Kadishub Kabupaten Lingga dan sekarang menjabat Asisten Ekanomi dan Pembangunan mengatakan, “Masalah itu biar pihak berwenang atau hukum yang memberi penilaian”. (zul)