TANJUNGPINANG, Lidiknews.co.id– Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, media ini konfirmasi minta tanggapan dan arahan untuk konfirmasi melalui Whatshap pada Rani Bandawati selaku ASN di Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Jum’at (13/10), terkait incedent cekcok nyaris adu jotos antara Kepala BPNB Kepri Toto Sucipto dengan stafnya MSW, Senin pagi (09/10) lalu.
Media ini mendapat jawaban, “mohon maaf pak bukan kapasitas kita untuk menanggapi hal tersebut”, ungkap Rani Bandawati melalui Watshap.
Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri salah satu Unit Kerja Kemendikbud merupakan Instansi vertikal sungguh sangat disayangkan terjadi incident cekcok tersebut, apa lagi nyaris adu jotos antara kapasitas seorang kepala UPT BPNB dengan Stafnya.
Jum’at (13/10), media ini mendatangi kantor BPNB Kepri Jalan Paramuka Kota Tanjungpinang, untuk konfirmasi langsung dengan Kepala BPNB Kepri, terkait dengan masalah incedent cekcok nyaris adu jotos antara Kepala BPNB Kepri Toto Sucipto dengan stafnya MSW, sungguh sangat disayangkan Kepala BPNB Kepri Toto Sucipto tidak ada ditempat sedang Dinas Luar (DL), ungkap salah satu ASN BPNB Kepri yang enggan disebutkan namanya dimedia ini.
Pantauan media ini, opini yang berkembang dilingkungan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri pasca kejadian incident cekcok yang nyaris adu jotos antara Kepala BPNB Kepri Toto Sucipto dengan stafnya tersebut beberapa waktu lalu menuai beragam asumsi, salah satunya, “menurut kita-kita siapapun Kepala UPT BPNB tidak masalah, namun kalau dapat dan sebaiknya Kepala UPT BPNB itu orang-orang yang berasal dari wilayah UPT BPNB itu sendiri, agar kepala UPT BPNB tersebut mengerti dengan karakater dan budaya orang-orang yang dipimpinnya, agar tidak terulang lagi hal-hal yang memamlukan seperti kejadian baru-baru ini”, menurut opini yang berkembang. (rais)
Discussion about this post