NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan konektivitas antar pulau dengan berbagai infrastruktur transportasi.
LIDIKNEWS.CO.ID – Upaya ini telah membuahkan hasil positif, mempermudah mobilitas masyarakat serta mempercepat distribusi barang dan jasa di wilayah kepulauan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Natuna setiap tahun tidak pernah menghentikan upayanya untuk meningkatkan keterhubungan wilayah.
Di awal tahun 2025 ini, Pemkab Natuna berhasil menghadirkan layanan konektivitas laut di dua wilayah kecamatan yang selama ini belum pernah mendapatkan layanan pelayayaran regional secara reguler.
Atas keberhasilan ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, Allazi memaparkan rasa syukur karena upaya keras yang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu itu kini sudah membuahkan hasil yang menguntungkan banyak orang.
“Dan kami menghaturkan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah mendukung langkah-langkah kami dalam menambah dua rute pelayaran itu di Natuna,” kata Allazi di tempat kerjanya, Senin (3/2/2025).
Allazi menjelaskan, kedua rute baru pelayaran perintis itu meliputi rute Pulau Seluan dan rute Pulau Panjang. Kedua wilayah kecamatan ini mulai disinggahi oleh pelayaran perintis sejak Januari 2015. Rute ke Pulau Panjang dimulai tanggal 10 Januari, sedangkan Pulau Seluan dimulai tanggal 24 Januari.
“Alhandulillah itu dua rute kapal perintis yang dapat kami perjuangkan tambah hingga tahun ini,” ujar Allazi.
Dengan dilayarinya kedua wilayah kecamatan itu, rute Natuna menjadi bertambah dalam layanan trayek (R) yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.
Adapun di Natuna terdapat tiga trayek yang melayani pelayaran yaitu trayek R-7, R-8 dan R-9. Trayek R-7 melayani jaringan yang meliputi trayek Tanjungpinag, Jagoh/Dabo, Pulau Pekajang, Belinyu, Pulau Pekajang dan Jagoh/Dabo.
Kemudian terdapat juga jaringan Tanjungpinang, Tambelan, Midai, Selat Lampa, Pulau Laut, Seluan, Selat Lampa, Subi, Pulau Panjang, Serasan, Sintete, Tambelan, Batam dan Tanjung Pinang.
Sedangkan trayek R-8 meliputi jaringan Kijang, Tambelan, Pontianak, Serasan, Subi, Selat Lampa, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa dan Kuala Maras. Kemudian ada juga jaringan Kijang, Pelabuhan Sungai Guntung, Tembilahan, Pelabuhan Sungai Guntung dan Kijang.
Dan terakhir trayek R-9 yang meliputi jaringan Sintete, Serasan, Subi, Ranai/Penagi, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa, Letung, Tanjungpinang, Tambelan dan Sintete.
“Nah itu trayek-trayek kita. Dan Seluan sama Pulau Panjang itu masuk jaringan R-7 yang dilayani sekali dalam 14 hari. Lumayanlah, kita bersyukur. Mudah-mudahan nanti jumlah kehadirannya bisa bertambah,” paparnya.
Selanjutnya ia mengakui upaya untuk mengahdirkan layanan pelayaran perintis di Seluan dan Pulau Panjang itu tidak mudah.
Hal ini karena infrstruktur dan fasilitas pelayaran di kedua wilayah tersebut seperti pelabuhan dan sarana lainnya belum tersedia meskipun hanya untuk kapal perintis.
Namun berkat berkat uoaya keras dan data pendukung yang disodorkan ke pemerintah pusat berupa data penduduk, sumberdaya alam, industri dan lain sebagainya itu, akhirnya Kementerian Perhubungan RI dapat menyetujuinya.
Layanan pelayaran untuk Seluan dan Pulau Panjang ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pehubungan Laut Kementerian Perhubungan RI Nomor KP-DJPL 693 Tahun 2024 Tentang Penetapan Jaringan Trayek Penyelenggaraan Pelayaran Perintis Tahun Anggaran 2025.
“Jadi walaupun kapalnya hanya bisa lego jangkar di sana karena tidak ada pelabuhan tempatnya berlabuh, itu sudah luar biasa mendukung jalannya kemajuan di kedua wilayah itu,” tegasnya.
Dan dengan demikian Allazi berharap kedepan pemerintah dapat segera membangun infrastruktur dan sarana pelayaran yang lebih banyak lagi di Natuna
“Dan mudah-mudahan harapan kita itu dapat dipenuhi oleh negara secepatnya,” harap Allazi.
Di tempat terpisah, Camat Seluan, Emil juga mengaku gembira atas kehadiran kapal perintis Sabuk 48 itu di wilayah kecamatannya.
“Karena itu harapan kami dari dulu. Dan ini pasti dapat menambah gerakan kami ke arah yang lebih maju,” ungkap Camat Emil di Seluan melalui telepon.
Bahkan saking syukur dan gembiranya, Camat dan warga setempat beramai-ramai menyambut kedatangan kapal itu dan menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapten dan seluruh awak kapal.
“Kami beramai-ramai ngajak Pak Kapten dan ABK turun ke Pulau untuk sekedar foto bersama. Saking gembiranya,” ungkap Camat Emil lagi.
Terkait kemanfaatan yang dapat diperoleh atas kehadiran layanan pelayaran itu, Camat Emil mengaku banyak sekali kemanfaatan yang dapat diraih.
Ia menegaskan, hal paling menguntungkan adalah terjadinya arus gerakan barang dan orang yang lebih lancar dan menyebar lebih luas karena wilayahnya sudah terhubung dengan layanan pelayaran yang lebih besar dan dengan jarak jangkau yang lebih luas.
Sehingga dengan ini pembangunan di wilayah tersebut akan dapat berjalan lebih cepat akibat lancarnya arus keluar masuk orang dan barang.
Begitu juga dengan potensi sumberdaya alam yang ada di Seluan seperti cengkeh, pisang, kelapa dan komoditas lainnya bisa didrop ke luar pulau Seluan sebagai hasil pendapatan masyarakat.
“Dan mudah-mudahan dengan ini perputaran ekonomi di Kecamatan Pulau Seluan semakin maju dan berkembang,” harapanya.
Sumber: Pil
Discussion about this post