TANJUNGPINANG– Paguyuban Pasundan Kota Tanjungpinang menggelar Milangkala (Hari Ulang Tahun) yang ke-5 tahun 2022, di Aula SMPN 4 Tanjungpinang, Sabtu 5 Maret 2022.
LIDIKNEWS.CO.ID- Pada Milangkala ke-5 ini Paguyuban Pasundan mengambil tema mageuhan niat mageuhkeun tekad. Nyunda, Nyantri, Nyakola Jeung Nyantika yang artinya orang Sunda, beragama, berpendidikan dan beradab.
Acara dimeriahkan dengan menampilkan kesenian Khas Jawa Barat seperti, Rampak Sekar, Jaipongan, Kesenian Degung, Kecapi Suling Jawa Barat, Kesenian Calung, angklung, Arumba dan Sisingaan serta panduan suara ibu-ibu Pasundan.
Ketua Paguyuban Pasundan Kota Tanjungpinang yang di Pimpin oleh Saiful mukarom Ujang Rizki mengatakan, bahwa Paguyuban Pasundan sudah berdiri kurang lebih 5 tahun bertepatan tanggal 22 Februari, dan baru bisa kita laksanakan kegiatan milangkala pada tahun ini Sabtu 5 Maret 2022 ini, ujarnya.
“Adapun kegiatan yang dilakukan selama 5 tahun selama ini terutama ada sembilan bidang, Pertama bidang organisasi dan kesekretariatan, Kedua Bidang Sosial untuk bidang sosial kita juga sudah melakukan mengumpulkan bantuan sosial bagi wilayah Jawa Barat dan Banten yang terkena banjir, longsor dan gempa bumi termasuk musibah yang terjadi di Kota Tanjungpinang, selanjutnya Bidang Keagamaan, dan Bidang Pendidikan, Bidang Hukum, Memberikan bantuan advokasi pendampingan Hukum Bagi Masyarakat kurang Mampu, Bidang Ekonomi Memberikan pelatihan Bagi Usaha Kecil menengah dan Insyallah Paguyuban Pasundan akan meresmikan perpustakaan yang akan di hadiri langsung oleh Bapak Mentri Pendidikan,” ungkapnya.
Saiful Mukarom Ujang Rizki menambahkan, untuk di tahun 2022 ada beberapa program yang kita siapkan salah satunya yaitu setiap bulannya melaksanakan pentas seni budaya Sunda.
“Perlu diketahui saat ini Paguyuban Pasundan sudah memiliki Sanggar Seni Paraguna yang baru berdiri sejak bulan Agustus 2020, sehingga kolaborasi antara alat musik Tradisional dengan alat musik modern sangat bagus untuk di sajikan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Eni Monic tokoh Perempuan Paguyuban Pasundan yang tergabung dalam Mojang Pasundan menambahkan, “Saya mendukung Pelestarian Seni Budaya Pasundan di Provinsi Kepri. Mari kita bersama-sama bergandeng tangan, dalam membantu melestarikan Budaya Asli Nusantara Ngaliwatan Basa jeung Sastra Sunda Urang Ronjatkeun Kareueus Kana Make basa Sunda..Nyantri, Nyantika, Nyunda dan Nyakola” Sesuai dengan tema kali ini Nyunda artinya kita harus menjadi orang Sunda maksudnya kita harus memperkenalkan dan menjaga kesenian yang kita miliki, pada tanggal 17 Desember 2010 Pantun di tetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO dan tahun 2021 ini kita sudah mengajukan Kesenian Gamelan dan angklung sebagai Warisan Budaya Dunia, terangnya.
Turut hadir dalam Milangkala ke-5 Paguyuban Pasundan Kota Tanjungpinang, Kepala Badan Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepulauan Riau Drs. Toto Sucipto, Tokoh perempuan Pejuang Pendiri Provinsi Kepulauan Riau Anis Anorita Zaini, Tokoh Pengusaha Wanita, Hj Caskini, Siti Nurbaya, Eny Monic, Tokoh Olah Raga Cabang Panahan Asep pertamina serta Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Danyonmarhanlan) IV Tanjungpinang Letkol Marinir Kemal Mahdar, S.H., M.Tr.Opsla. Dan Agus Hari Yanto S.pd, Kepala Binpres PRSI ( Persatuan Renang Seluruh Indonesia) Kota Tanjungpinang, Head Coach Renang Tanjungpinang Kepulauan Riau.
Sumber : redaksi
Discussion about this post