KEPRI- Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepri dari Partai Golkar dan Nasdem H. Ansar Ahmad, SE., MM. dan Hj. Marlin Agustin mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Provinsi Kepri. Gemuruh sambutan tersebut tampak ramai menghiasi jendela dinding jejaring sosial dan pembicaraan di kedai kopi dan masyarakat provinsi Kepri, Selasa 14 Juli 2020.
LIDIKNEWS.CO.ID- Melalui informasi yang beredar dan pantauan dilapangan, sosok Ansar Ahmad dan Marlin adalah dua tokoh yang diharapkan masyarakat Provinsi Kepri untuk melanjutkan pembangunan Provinsi Kepri kedepan, warna baru konstalasi perpolitikan di Kepri tampak pada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur ini (Ansar Ahmad – Marlin Agustin-red). Sosok Ansar Ahmad yang visioner dinilai memiliki beragam pengalaman dalam tatakelola pemerintahan dan berpihak kepada masyarakat, sehingga dipandang mampu untuk membangun Provinsi Kepri selama lima tahun kedepannya, serasi dengan pasangan calon Wakil Gubernur Marlin Agustin. Selaku tokoh perempuan yang kaya akan pengalaman organisasi serta memiliki kecerdasan emosional yang baik, dapat membangun sinergi program-program yang berpihak pada masyarakat disegala level dan status sosial di Provinsi Kepri.
Menanggapi hal tersebut, putra daerah kelahiran Natuna, Dosen FISIP Universitas Merdeka Malang sekaligus Kandidat Doktor di salah satu perguruan tinggi Negeri di Malang, Chandra Dinata, S.Sos., MPA ketika di Konfirmasi melalui Via handphone oleh media ini menyampaikan, “Bahwa Pilkada di Kepri sangat menarik untuk di amati dan dicermati. Provinsi Kepri yang didirikan diatas marwah masyarakat adat melayu 18 tahun silam memiliki potensi besar secara sosial, ekonomi, dan budaya. Potensi besar tersebut masih belum optimal dikelola untuk kepentingan masyarakat.
Oleh sebab itu, dibutuhkan sosok tokoh yang mampu memahami potensi besar tersebut (sosial, ekonomi, dan budaya-red) untuk dikelola dengan baik sehingga memiliki efek positif bagi kesejahteraan masyarakat Provinsi Kepri.
Sebagai putra daerah, melihat bahwa duet Ansar-Marlin dalam kontestasi politik pemilihan kepala daerah Provinsi Kepri yang di usung oleh partai Golkar dan Partai Nasdem dinilai akan memberikan warna baru dalam menyambung estafet kepemimpinan yang akan membawa Provinsi Kepri sebagai penyangga ekonomi nasional, dan tentunya melanjutkan cita-cita para pejuang pembentukan provinsi Kepri sehingga berdampak pada pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Hingga hari ini, masih terdapat dua pasang calon yang muncul dihadapan public dalam konstalasi perpolitikan (pilkada-red) di Kepri. Salah satunya dari PDI-P dengan kader terbaiknya Soeryo Respation yang berpasangan dengan Iman Sutiawan dari Partai Gerindra.
Menanggapi hal ini, Chandra sapaan akrabnya, menyatakan bahwa pasangan Soeryo-Iman tidak dapat dipandang sebelah mata. Soeryo memiliki pengalaman sebagai Wakil Gubernur Provinsi Kepri yang tentunya memahami seluk beluk birokrasi dan kebutuhan masyarakat. Ditambah lagi dengan pasangannya yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan ekonomi. Tentunya akan menjadi tantangan berat bagi pasangan Ansar-Marlin. Meskipun demikian, sebagai putra daerah yang masih memiliki kepedulian terhadap pembangunan di daerah, memandang bahwa masyarakat di Kepri memiliki karakteristik kehidupan yang unik yang harus dipahami oleh pemimpin dimasa akan datang. Tentunya walaupun punya pengalaman yang banyak, tetapi belum memahami karaktersitik masyarakat, maka kebijakan-kebijakan yang dibuat sudah bisa dihitung tingkat kegagalannya. “pemahaman terhadap karakteristik masyarakat dan sekaligus memahami akar persoalan secara egaliter harus menjadi tonggak untuk membangun peradaban baru di Kepri oleh calon Gubernur dan Wakil Gubernur selama lima tahun akan datang. Saya melihat itu ada di pasangan Ansar-Marlin,” ungkapnya.
Kemajuan Provinsi Kepri dengan peradaban yang baru bersama pemimpin kharismatik, merakyat, dan egaliter akan lahir dari sosok yang sederhana dan berpengalaman dalam memahami isi hati masyarakat, sehingga perubahan menuju Provinsi Kepri yang maju sudah tidak bisa di tawar lagi. Melihat figur-figur Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang ada, masing-masing memiliki pengalaman, namun dirinya (Chandra-red) cendrung tertarik pada pola kepemimpinan Ansar Ahmad saat menjadi Bupati Bintan selama dua periode. Selama memimpin Kabupaten Bintan, karakteristik prophetic leadership tampak dalam dirinya (Ansar-red) ungkapnya.
Kerelaan dan keikhlasan Ansar Ahmad melepas jabatannya sebagai anggota DPR-RI untuk mengikuti kontestasi Pilkada Kepri merupakan sikap terpuji dan tentunya hal inilah yang dapat menunjukkan karakter pemimpin yang baik. Sebagai bahan renungan, bahwa selama Ansar Ahmad menjabat di Senayan (DPR-RI-red) dalam kurun waktu 1 tahun banyak hal yang diperjuangkam olehnya demi kemajuan Provinsi Kepri. Salah satunya adalah Jembatan Batam Bintan yang masuk dalam Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) untuk Provinsi Kepri.
“Ya kita berharap Provinsi Kepri semakin maju dan memiliki peradaban baru yang bermarwah. Apalagi kita ketahui bersama bahwa Provinsi Kepri merupakan salah satu pintu gerbang ekonomi Indonesia yang memiliki nilai ekonomis dan strategis bagi percaturan ekonomi global. Zona ekonomi ekslusif yang diberlakukan oleh pemerintah melalui FTZ harus menjadi magnet pensejahteraan masyarakat Kepri. Oleh sebab itu sudah saatnya lah calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur kedepan harus berasal dari orang yang meiliki pengalaman dan memhami kultur serta karakteristik masyarakat Kepri sehingga dapat mengemban amanah suci para pejuang pembentukan provinsi kepri. Seperti kita ketahui bersama Provinsi Kepri sebagai beranda dimuka yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, sudah seharusnya kewibawaan negara harus terjaga, hal tersebut membutuhkan kepemimpinan yang berpengalaman,” ungkapnya.
Sumber dan Poto : Obet
Discussion about this post