Tanjungpinang, Lidiknews.co.id– Menjelang Pesta Demokrasi Pilwako Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri Tahun 2018, suhu politik dikota Tanjungpinang semangkin dekade terus berkembang, hal itu terlihat sudah mulai bermunculan para bakal calon (bacalon) yang mendeklarasikan diri untuk maju.
Jum’at (29/09), sekilas pandang suhu politik kota Tanjungpinang dari pandangan akademisi pada media ini, melalui Via handphon Ketua STISIPOL Raja Haji Endri Sanopaka. MPM mengatakan, “suhu politik Tanjungpinang saat ini cukup kondusif, meskipun ada pihak-pihak tertentu yang ingin membuat menjadi panas. Tapi hal tersebut masih dalam batas kewajaran, hal yang paling penting masing-masing pihak yang terlibat dalam ajang pemilihan walikota Tanjungpinang mendatang harus dapat bersama-sama komitmen untuk tetap menjaga situasi yang kondusif, ujarnya.
“Kita tidak menginginkan ajang kompetisi politik ini menyebabkan permusuhan diantara masyarakat. Yang kita inginkan tentunya Pilwako 2018 dapat berlangsung damai dengan menghasilkan sosok walikota pelayan masyarakat yang benar-benar mengabdi bagi kepentingan masyarakat Tanjungpinang”, jelasnya.
Lanjutnya, Lagi pula jika kita lihat peta politik calon yang akan bersaing adalah petahana, nantinya akan sama-sama mengakhiri masa jabatan di bulan Januari 2018, baik pak Lis Darmansyah maupun pak Syahrul. Meskipun keduanya akhirnya berpisah, tapi kita masyarakat tidak perlu khawatir, siapapun yang terpilih, arah pembangunan sudah ada dalam bentuk RPJMD yang harus dilaksanakan oleh siapapun walikota yang terpilih nantinya. Hanya bedanya adalah sosok yang menjadi pelayan masyarakatnya, terang Endri Sanopaka.
Selain itu kita juga berharap, Partai Politik yang bakal mengusung bakal calon walikota nantinya sekiranya dapat benar-benar atas dasar untuk kepentingan masyarakat, bukan karena kepentingan segelintir elit saja, sehingga mengorbankan harapan masyarakat Tanjungpinang lima tahun kedepan, harap Endri Sanopaka.
Dan tentunya masyarakat Tanjungpinang juga harus bijak dalam menentukan figur calon walikota pilihannya, dan tidak didasarkan atas tendensi tertentu., tutup Endri Sanopaka. (rais)
Discussion about this post