NATUNA (KEPRI), Lidiknews.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Natuna, Fadillah dan Zulkarnaen mengundurkan diri. Mereka secara resmi meninggalkan partai pembawa suara hati tokoh proklamator itu, ditandai dengan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA), bersama seragam, dan sebundel berkas penting lainnya, pada Selasa (20/2) malam. Berkas pengunduran diri dua kader terbaik itu, diserah dan diterima langsung oleh Ketua DPC PDI-Perjungan Kabupaten Natuna, Listardi.
Menurut Fadillah, pengunduran diri tidak hanya dilakukan oleh dirinya dan Zulkarnain, mantan Anggota DPRD Natuna saja. Seluruh Pengurus PAC dan Anak Ranting di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur juga ikut mengundurkan diri.
“Pada hari ini tanggal 20 Februari 2018, saya sebagai Wakil Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Natuna mundur dari kepengurusan dan keanggotaan. Kemudian, saya juga membawa Penguru PAC, Ranting dan Anak Ranting yang ada di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur,” sebut Fadillah.
Mantan Ketua Satgas DPC PDI-Perjuangan Kecamatan Serasan tahun 2002 itu, mengatakan pengunduran diri dilakukan karena ketidak cocokan sesama pengurus internal partai.
“Alasan pertama, karena sudah tidak ada kecocokan antara sesama pengurus. Ketidak cocokan ini bukan masaalah pribadi, tetapi masaalah mindsed masing-masing. Pemikiran kami dengan mereka sedikit berbeda, karena banyak Kader terbaik, dibuang oleh penguasa PDI hari ini. Pengurus DPC PDI-Perjuangan Natuna hari ini, 90 persen adalah wajah-wajah baru, yang dulunya tidak pernah berkifrah di PDI-Perjungan. Jangankan berkifrah, menjadi Kader PDI saja mereka tidak pernah, tiba-tiba muncul sebagai Pengurus di DPC PDI-Perjuangan,” imbuh Fadillah.
Fadillah memastikan, pengunduran diri susulan juga akan dilakukan oleh seluruh Pengurus PAC, dan Anak Ranting DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Natuna, yang berada diwilayah Daerah Pemilihan (Dapil) II.
“Mungkin nanti akan menyusul Pengurus PAC, Ranting, dan Anak Ranting di Kecamatan Subi dan Kecamatan Midai. Artinya, seluruh Pengurus PAC, dan Anak Rinting dalam satu Dapil diwilayah pimilihan Dapil II, akan mengundurkan diri,” ujar Fadillah.
Lebih jauh lagi, mantan Ketua PAC PDI-Perjuangan Kecamatan Serasan tahun 2005-2010 itu mengatakan, pengunduran diri secara berjamaah di wilayah Dapil II merupakan salah satu bentuk kebersamaan.
“Mungkin ini merupakan tahap awal, nanti akan ada kader-kader lain yang ikut mengundurkan diri juga. Karena Kecamatan Serasan, Serasan Timur, Midai dan Kecamatan Subi memiliki keyakinan tersendiri. Kami tidak bisa jika dibuang satu, membuang satu, maka akan membuang seluruhnya. Artinya, ada power tersendiri, membuang satu, sama saja dengan membuang semuanya. Nah, ini merupakan pesan moral yang ingin kami sampaikan kepada Pengurus PDI-Perjuangan di Provinsi Kepri,” cetus Fadillah.
Di kancah politik, Fadillah memastikan tidak ada keraguan dalam dirinya untuk melepaskan partai yang selama ini telah diperjuangkan. Karena peluang untuk bisa bergabung ke partai lain masih terbuka lebar.
“Kami bagian dari orang-orang politik, sudah tentu akan ada partai lain yang ingin merangkul. Artinya kami juga kader-kader yang diperhitungkan di daerah kami. Seperti Pak Zulkarnain, beliau sudah tiga priode duduk jadi anggota dewan. Disaat beliau tidak duduk, lalu dibuang, tentu ada banyak partai lain yang ingin mengambil beliau. Sekarang Pak Zulkarnain sendiri sudah menjadi pengurus di Partai Nasdem. Saya secara pribadi, mungkin akan bergabung di sana,” jelas Fadillah.
Ketika ditanya, kenapa harus Partai Nasdem, dengan tegas Fadillah menjelaskan bahwa dirinya tidak ingin meragukan masyarakat yang selama ini telah memberi keprcaayaan kepadanya.
“Pertama kita tidak ingin terjadi perpecahan suara. Kedua karena Zulkarnain adalah sahabat saya sejak dulu. Ketiga kita ketahui, saat ini orang-orang Serasan baik di legeslatif maupun di eksekutif dalam keadaan terpuruk. Saat ini kami hanya memiliki satu perwakilan di legeslatif, yaitu Pak Pang Ali. Oleh karena itu, kami harus bersatu membesarkan kampung halaman. Keempat, Ketua DPC Partai Nasdem hari ini Pak Ilyas Sabli, beliau adalah tokoh masyarakat Serasan. Saran dari seluruh tokoh masyarakat, dan para kader-kader yang ada, menginginkan agar kami bergabung kesana. Alasannya, karena Ketua DPC Partai Nasdem, adalah putra daerah Serasan,” jelas Fadillah.
Sebagai putra daerah, Fadillah berharap semangat kebersamaan para tokoh masayakat ini bisa memotifasi dan mengembalikan harga diri masyarakat di wilayah pemilihan Dapil II.
“Harapan kami, semangat kebersamaan ini, bisa menjadi motifasi bagi masyarakat Serasan, Serasan Timur, Subi dan Kecamatan Midai untuk membantu membesarkan Partai Nasdem, sekaligus membesarkan nama daerah. Kemudian saya, bertitip pesan melalui siaran berita ini kepada kawan-kawan di PDI-Perjuangan agar bersaing secara sehat. Jangan menolak orang yang ingin bergabung membesarkan partai, hanya karena takut tersaingi,” kata Fadillah.
Terkait pengunduran diri, Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, Listardi menyebutkan tidak ada masaalah serius yang terjadi ditubuh partainya.
“Pengunduran diri ini merupakan hak setiap warga negara, dan hak setiap anggota partai. Kita tidak bisa menahan, apalagi melarangnya. Mungkin ini, pilihan terbaik mereka. Karena sejauh ini sebagai Ketua DPC PDI-Perjuangan, saya merasa tidak ada masaalah yang terjadi. Jadi ini murni karena keinginan mereka, bukan karena permusuhan ditubuh partai,” sebut Listardi menjawab Koran Perbatasan usai menandatangani berkas pengunduran dua kader terbaik tersebut.
Menurut Listardi, sebelum mengundurkan diri, Zulkarnain pernah menjadi Ketua DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Natuna. Hanya saja pada priode 2015-2020 beliau tidak lagi memegang jabatan.
“Kalau Fadilah itu, Wakil Ketua Bidang, jadi kita berharap kedepan jangan bolak-balik. Karena banyak juga kader partai yang dulunya mengundurkan diri, kemudian kembali lagi ke PDI-Perjuangan ini. Jadi menurut saya ini bukan masaalah, karena Ibu Mega Wati pernah bilang, biarpun satu orang, yang penting dia betul-betul orang PDI-Perjuangan, bukan mencela-mencele,” cetus Listardi.
Sebagai ketua partai, Listardi memutuskan dalam waktu dekat akan menyusun kepengurusan baru, dan mempersiapkan kader terbaiknya menyambut pesta demokrasi mendatang.
“Nanti kita akan konsilidasi menyusun pergantian pengurus baru dan persiapan menghadapi pemilu. Kita akan coba rebut wilayah itu, meskipun anggaran terbatas. Intinya tidak ada permusuhan, sebagai bukti Pak Zulkarnain secara baik-baik, begitu juga Fadillah yang tiba-tiba datang mengundurkan diri. Mungkin mereka menganggap Nasdem itu adalah dewa, sebagai penolong mereka kedepannya nanti. Karena mereka kabarnya akan bergabung ke Nasdem,” tutup Listardi. (Amran/Pil)
Discussion about this post