KEPRI- Pada awal bulan Nopember 2022 tahun lalu dimana Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Kepri dibawah kepemimpinan Toto Sucipto kala itu mengatakan bahwa, “Mulai tanggal 1 Nopember 2022 BPNB Provinsi Kepri menjadi BPK Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri.
LIDIKNEWS.CO.ID- Secara otomatis BPNB dan BPCB sudah diganti BPK. Namun berkembang isu didalam lingkungan BPK wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri bahwa, Januari 2023 Kepala BPK IV Provinsi Riau dan Kepri masih berstatus Plt. Kepala BPNB Provinsi Kepri.
Ironisnya, saat awak media ini mengunjungi kantor BPNB Provinsi Kepri sekarang berganti BPK Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri belum bisa konfirmasi langsung dengan kepala lembaga tersebut. Hal itu dikarenakan menurut salah seorang pegawai BPK wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri pimpinan atau kepala sedang dinas luar (DL). Senin 16 Januari 2023, di jalan Pramuka Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Selanjutnya, pada Rabu 18 Januari 2023 dan Kamis 19 Januari 2023 awak media ini lagi-lagi gagal jumpa pers dengan Kepala BPK Provinsi Riau dan Kepri atau Kepala BPNB Provinsi Kepri Jumhari, S.S.
“Sekilas dari pantauan media ini ruangan kantor BPK Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri kelihatan banyak yang kosong dan diduga tidak ada aktifitas pegawainya.”
Publik berharap kedepan, pelestarian cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan menjadi tidak terkendala karena sudah satu atap. Dan sudah mempunyai nama baru dan pemimpin baru.
Publik menunggu aktifitas lembaga BPK Wilayah IV Provinsi Riau dan Kepri yang dulu namanya BPNB Provinsi Kepri, karena selama ini kegiatan telah berjalan dengan baik dan jangan sampai terabaikan. Apa lagi pelaku budaya butuh pembinaan dari lembaga BPNB atau BPK. Dimana beberapa waktu silam BPNB Kepri menjadi harapan bagi para pendukung kreatifitas dan karya seni dan budaya.
Dengan masuknya tahun anggaran (TA) 2023 barang tentu lembaga BPK atau BPNB Provinsi Kepri, seyogyanya sudah melakukan kinerja percepatan realisasi fungsi dan tugasnya. Dikarenakan mengingat beberapa dekade ini negara dilanda krisis global pandemi covid-19.
Oleh sebab itu, publik menaruh harapan besar kepada Kementerian Mendikbudristek RI dan Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan RI agar ada atensi dan solusi apabila sekiranya ada problem dan permasalahan dilembaga tersebut.
Sumber : rais
Discussion about this post