TANJUNGPINANG- Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Provinsi Kepri menggelar rapat sinkronisasi hasil kelitbangan yang diikuti perwakilan perguruan tinggi dan intansi vertikal yang ada di Tanjungpinang, di Hotel Comfort.
LIDIKNEWS.CO.ID- Rapat sinkronisasi hasil kelitbangan bertujuan agar ada koordinasi, penelitian antar instansi tak tumpang tindih dan hasilnya bisa dirasakan masyarakat. Dilansir media ini dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri. Minggu (05/05).
Edi Rofiano, Perencana Madya Bapelitbang Kepri yang memimpin rapat menyebutkan, rapat sinkronisasi ini sangat penting untuk mengetahui kondisi penelitian yang ada di Provinsi Kepri, baik yang dilakukan lembaga litbang perguruan tinggi maupun yang dilakukan instansi vertikal yang ada di Kepri. “Kita ingin tahu apa kendala yang dihadapi, apakah hasil penelitian sudah dipublikasikan atau belum. Penelitian jangan tumpah tindih antar lembaga karena jadi mubazir. Pemborosan anggaran,”kata Edi.
Satu persatu para undangan yang hadir memaparkan kondisi hasil penelitian yang dilakukan lembaganya, seperti dari Litbang Universitas Maritim Raja Ali Haji. Perwakilan dari instansi vertikal seperti Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Kantor Bahasa Kepri, termasuk dari Balai Karantina Ikan, Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tanjungpinang juga memaparkan hasil penelitian lembaganya.
Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi Kepri, Prof Dr Syafsir Akhlus, M.Sc menyambut baik adanya program sinkronisasi kelitbangan yang dilakukan Bapelitbang ini. Kata Akhlus, hasil penelitian itu hasilnya tak instan dan kadang dampaknya dirasakan sekian lama tahun ke depan.
“Dengan adanya koordinasi dan hasil penelitian disinkronisasi, hasil riset pasti lebih baik. Lembaga litbang yang ada di Kepri juga harus banyak menjalin kerjasama agar kualitas penelitian lebih maju. Peneliti Jepang malah yang lebih duluan tahu potensi Pulau Pejantan di Tambelan. Spesies flora dan fauna di daerah itu luar biasa,”kata Akhlus.
Bapelitbang Provinsi Kepri saat ini sedang merancang laman atau website yang programnya diberi nama Sijaka. Dalam laman ini nantinya hasil-hasil penelitian lembaga litbang yang ada di Kepri bisa dipublikasikan sehingga bisa diakses semua orang.
Sumber/poto : R/RED
Discussion about this post