BATAM (KEPRI)- Wabah Corona Virus Disease-19 (covid-19) menimbulkan permasalahan di berbagai sektor, termasuk pertanian. Ketersediaan berbagai komoditas pangan menjadi terganggu.
LIDIKNEWS.CO.ID- Ketersediaan cabai sebagai salah satu komoditas hortikultura strategis menjadi perhatian sendiri, terutama mengingat semakin dekatnya bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Kesenambungan produksi merupakan salah satu kunci ketersediaan cabai di suatu daerah, termasuk di Batam, Kepulauan Riau.
Salah satu Kelompok Tani (Poktan) cabai Batam binaan BPTP Kepulauan Riau cukup berhasil dalam mempertahankan keberlanjutan produksinya selama masa wabah ini dengan mempraktikkan paket teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga) Cabai. Rilis terima media ini pada Kamis 16 April 2020.
Paket teknologi Proliga Cabai merupakan kumpulan beberapa komponen teknologi hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) yang bertujuan meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman cabai.
Teknologi ini bertumpu pada beberapa hal yang harus dilakukan untuk bisa berhasil. Yang pertama yakni pemilihan varietas unggul yang tepat. Selain potensi produksi yang tinggi, varietas perlu dipilih yang sudah beradaptasi dengan lingkungan dan disukai pasar.Yang kedua adalah persemaian sehat dengan menggunakan sungkup kasa dan melakukan pengendalian OPT di area persemaian.
Persemaian sehat bertujuan memproduksi bibit yang bebas dari hama dan penyakit sehingga dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Hal ketiga adalah kepadatan populasi yang ditambah dengan mengatur pola tanam menjadi zig-zag double row dalam satu bedengan. Yang keempat adalah pengelolaan hara, tanah, dan air yang baik. Terakhir, harus dilakukan pengendalian hama dan penyakit secara tepat.
Salah satu petani binaan BPTP Kepri yang bernama Bapak Thomas alias Jajang telah mempraktikkan paket teknologi Proliga ini sejak 2019, dan sampai dengan tahun 2020 ini masih dilakukan pemanenan. Terdapat sekitar 5.000 tanaman pada lahan seluas kurang dari 0,5 Ha yang ia kelola dengan teknologi Proliga. Pada tahun 2020, penerapan teknologi Proliga ini berkembang lagi di Kota Batam dengan penambahan areal tanam.
Pada awal bulan Februari 2020 Thomas melakukan penambahan penanaman areal seluas 0,5 hektar untuk penanaman cabai dengan mengintroduksikan sebagian teknologi Proliga dan perbaikan teknologi pemupukan, serta pengendalian OPT yang lebih intensif.
Tanaman cabai yang sekarang masih berproduksi dan dipanen olehnya tersebut merupakan hasil pertanaman sejak pertengahan tahun 2019. Hingga minggu kedua April 2020, ia telah memanen sekitar 9.300 kg cabai merah dari lahannya. Umur panen cabai yang lama ini disebabkan oleh perawatan yang baik dari petani.
Selain pemupukan rutin menggunakan larutan pupuk kandang yang dicampur dengan NPK 16:16:16 setiap minggunya, Thomas juga melakukan penyemprotan hormon tumbuhan dan pupuk daun secara rutin.
Pengamatan kondisi lapangan yang sering juga membuat ia mampu melakukan tindakan pengendalian serangan hama dan penyakit sesuai gejala dan tepat waktu.
Thomas sebagai ketua kelompok tani juga telah menyebarluaskan penerapan teknologi ini ke anggota kelompoknya. Terbukti telah ada beberapa anggota yang ikut mempraktekkan paket teknologi Proliga Cabai dan telah memanen hasilnya.
Ia juga telah berkomitmen untuk melanjutkan penanaman cabai menggunakan teknologi Proliga Cabai di tahun 2020 ini dengan harapan dapat mendapatkan hasil yang lebih baik lagi dibandingkan musim tanam sebelumnya.
Sumber dana Poto : dnr/red
Discussion about this post