OPINI- Dunia sedang dilanda wabah covid-19, masyarakat dunia dalam menyikapinya dengan berbagai cara. Ada yang tetap positif menyambut cobaan ini, panik ketakutan bahkan, dan mungkin ada yang menyalahkan Tuhan pencipta penyakit baru ini.
LIDIKNEWS.CO.ID- Masing – masing negara mempunyai caranya sendiri dalam menanggulangi wabah ini, begitu juga seks apa hubungannya? Inikan naluri manusia untuk berkembang biak, lebih jauh lagi mungkin untuk berfantasi rekreasi.
Sebagai manusia berakal kita dituntun untuk berfikir keras dalam menanggulangi bencana internasional dan nasional, begitu juga seks terkadang manusia harus berfikir keras untuk mendapatkan hal tersebut dengan cara yang halal. Karena seks yang halal ketika sudah menikah, dan lain cerita dengan yang memiliki paham berlawanan.
Wabah dan seks ini sering dikaitkan, apakah ini bentuk teguran tuhan kepada manusia karena kecerobohannya atau sebuah penyakit agar kita kembali tunduk padanya.
Ketika Corona menghantam dunia, apakah dunia meliburkan seks atau menjaga jarak dalam hubungan seks, hem suatu hal yang mustahil jika itu terjadi. Jika terjadi pastinya akan menjadi bahan candaan yang lucu.
Seks menjadi kebutuhan manusia, begitu juga penyakit dibutuhkan oleh makhluk hidup agar tubuh bisa beristirahat, jika penyakit sudah hilang pastinya tubuh beraktivitas kembali.
Dua hal ini menjadi kebutuhan manusia, karena dari penyakitlah maka akan ada rejeki untuk para dokter, perawat dan para pembuat obat tentunya.
Seks akan menjadi kebutuhan primer jika sudah menjadi candu, maka dari itu kita bisa hilangkan candu itu sejenak beristirahat. Begitulah cerita kehidupan. Corona menuntun kita untuk beristirahat dan kembali mengingat tuhan.
Karena dua hal ini yang menciptakan adalah tuhan, ciptaan yang saling melengkapi antara penyakit dan hasrat seksual naluriah manusia.
Penulis: Sofyan Ahmad
Discussion about this post