LINGGA (KEPRI), Lidiknews.co.id- Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla mendapat anugerah Sri Perdana Mahkota Negara dari Lembaga Adat Melayu Kepri. Selain itu, juga diberi gelar Sri Puan kepada Hj Mufidah Jusuf Kalla. Penganugerahan itu dilangsungkan di Gedung Agung, Daik Lingga, Ahad (19/11).
Pemberian Gelar ini ditandai dengan Pemasangan tanjak, selempang dan keris oleh Ketua LAM Provinsi Kepri H Abdul Razak disaksikan oleh Gubernur H Nurdin Basirun dan Bupati Lingga Alias Wello.
Tampak hadir pada kesempatan itu Menteri PAN & RB Asman Abnur, Gubernur Jambi Zumi Zola, Pangdam I/BB Mayjen Cucu Sumantri, Danrem 033/WP Kolonel Gabriel Lema, Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, FKPD Kabupaten Lingga, LAM Kabupaten /Kota Se-Provinsi Kepulauan Riau, Tokoh Masyarakat Kabupaten Lingga.
Gelar ini diberikan untuk memuliakan jabatan Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI. Pemberian gelar Sri Perdana Mahkota Negara dimaksudkan agar si penerima gelar mendapat kehormatan dan mendatangkan keberuntungan kepada penerima gelar.
Secara langsung akan membawa kehormatan dan keberuntungan untuk masyarakat Indonesia umumnya dan Kepri secara khususnya. Gelar ini belum pernah diberikan kepada siapapun dan siapapun yang menyandang gelar ini diharapkan dapat membawa tuah.
Pemberian gelar adat Melayu kepada Wakil Presiden RI adalah usulan dari LAM Lingga kepada LAM Kepri. Usulan pemberian gelar kepada JK disambut baik LAM Kepri.
Sebelum memutuskan memberikan gelar kepada JK, telah dilakukan pembahasan yang mendalam oleh LAM Kepri dan LAM kabupaten/kota di Kepri dan tokoh masyarakat. Pemberian gelar adat Melayu kepada Jusuf Kalla ini dilakukan saat kehadirannya di Kabupaten Lingga untuk membuka Perhelatan Pemuliaan Tamadun Melayu Antarbangsa (PPTMA) Lingga tahun 2017, Minggu (19/11).
JK mengaturkan terima kasih yang tinggi atas gelar kehormatan itu. Dia menyebutkan akan melaksanakan sebaik-baiknya. Menurut JK bangsa ini sangat menghormati adat istiadat, sejarah serta perbedaan dalam negeri. Adat Melayu walaupun bukan merupakan suku terbesar di Indonesia tapi selalu menjadi bahagian yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Karena sampai saat ini yang menjadi salah satu pemersatu bangsa ini adalah bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu,” kata JK dalam sambutannya usai mendapat anugerah itu.
Perlu diketahui sejak dahulu kala, kata JK, Melayu dan Bugis telah mempunyai hubungan yang baik. Orang Melayu datang ke Bugis dan membuat Kampung Melayu. Begitu juga orang Bugis juga datang ke negeri Melayu untuk bekerja sebagai tentara yang mempertahankan kerajaan Melayu.
“Hubungan ini adalah hubungan saudara yang tidak dapat dipisahkan,” kata JK. (hzh/fir/hms/red)
Discussion about this post