Lingga, Lidiknews.co.id– Terkait kedatangan Tim Dinas Pekerjaan Umum (DPU) kabupaten Lingga yang memantau secara langsung pekerjaan IPAL (bak tinja) beserta pihak Kontraktor, dan Seklur (sekretaris lurah) Dabo Lama tidak ketinggalan juga RW 003 dilingkungan lokasi penerima bantuan tersebut, Rabu (12/07).
Jum’at (14/07), menurut salah seorang warga berinisial (PK) penerima bantuan kunjungan Tim Dinas PU dan rombongan hanya sebatas berkunjung saja, supaya kelihatan di mata masyarakat umum bahwa Dinas PU peduli dengan permasalahan yang ada, ketusnya.
Warga yang berinisial “PK” penerima bantuan IPAL ( bak tinja ) yang tidak mau di sebut nama aslinya mendatangi awak media ,” kejadian sewaktu tim dinas (PU) turun kelokasi pada Rabu kemarin, hanya di bohongi oleh pihak kontraktor saja,” hal ini terbukti mengapa tim PU hanya diajak surve kelokasi yang masalahnya tidak seberapa, sementara lokasi bantuan yang benar-benar bermasalah tidak dikunjungi sama sekali, paparnya.
Lanjutnya, pada awak media, sebenarnya yang fatal masalahnya di dua RT yakni tepatnya di RT 002 ketua RT nya Kiki dan RT 001 ketua RT nya Wati, pihak dinas PU harus tau itu, anehnya lagi, tim Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) yang datang tidak mau berkomunikasi langsung kepada warga masyarakat penerima bantuan, apa permasalahan proyek IPAL ( bak tinja ) yang selama ini tidak kunjung selesai, ujarnya.
Ia juga mengatakan , Kami dari awal sudah menyampaikan langsung ke pihak kontraktor, dan sebagai warga yang tinggal disini lebih memahami keadaan wilayah ini, malah kami juga sudah memberikan solusi untuk lebih bagus, ini pun tidak pernah di tanggapi, sehingga setiap kali pemasangan pipa pembuangan yang kerap kali di pasang pihak kontraktor, masyarakat banyak memotong dengan alasan bau, malah sampai tercemar kerumah tetangganya, sehingga sempat juga terjadi pertengkaran suami istri gara-gara bau yang menyengat, ada juga kejadian, sempat menuduh suaminya, buang air besar tidak di siram, padahal bau yang menguap dari minhol, yang baunya menguap keudara, sehingga inilah alasan sebagian warga melepaskan pipa yang terpasang ungkapnya.
Saat dikonfirmasi awak media ke salah seorang penerima bantuan,”Wati” juga selaku ketua RT 001 Kelurahan Dabo Lama, Jum’at (14/07), membenarkan bahwa menhol yang terpasang hanya kurang lebih 60% saja yang terpasang, selebihnya warga mencopot karena tidak tahan dengan bau yang menyebar, Wati juga mengatakan malah ada beberapa buah rumah warga dari awal memang tidak di pasang oleh pekerja sebagai pihak kontraktor tanpa tahu alasan yang jelas, ungkapnya
Sampai berita ini diunggah, pihak kontraktor belum bisa dikonfirmasi untuk kebenarannya. (zul).
Discussion about this post