BINTAN (KEPRI) , Lidik News.co.id- Hari ini terakhir pelaksanaan Musrenbang Kecamatan se Kabupaten Bintan. Tidak terkecuali dengan Kecamatan Bintan Timur yang hari ini melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan ( Musrenbang ) dalam meletakkan program program pembangunan yang prioritas untuk tahun anggaran 2019 nantinya.
Acara yang di buka oleh Camat Bintan Timur yakni DR. Rusli M.Eng ini dihadiri oleh Lurah Se Kecamatan Bintan Timur dan Anggota DPRD Kab Bintan dari Dapil III yakni Azman SE, Hasriawadi S.Ip, H. Amran S.Ip, Trijono, S.Kom, MM, Mutaqqin Yasir, dan Zulfaefi SE. Terlihat juga dari unsur OPD Kab Bintan yakni Dr. Gama Isnaeni ( Kadis Kesehatan ) dan perwakilan dari OPD lainnya. Rabu (7/2), diaula kantor camat Bintan Timur.
Dalam Musrenbang kali ini, Kecamatan Bintan Timur masih memprioritas pembangunan fisik yang belum dapat terlaksana pada APBD sebelumnya seperti perbaikan beberapa Kantor Kelurahan, pembanguna jalan masyarakat dan juga pembangunan drainase.
Yang menarik dari Musrenbang, dalam sesi tanya jawab, ada utusan masyarakat yang mempertanyakan tentang Pembangunan Air Mancur di Kolam Taman Kota Kijang.
Ali Murtado atau yang dipanggil Cak Ali mempertanyakan kinerja Dewan yang meloloskan proyek tersebut dengan menganggarkan dari APBD Bintan sebesar 13 milyar rupiah. ” Saya mempertanyakan bagaimana kinerja dewan yang bisa meloloskan proyek air mancur ini sebesar 13 milyar. Saya tidak setuju proyek ini di adakan karena belum saatnya di bangun dan bukan merupakan kebutuhan yang mendesak”, ungkap Cak Ali dengan kesal.
Di tambahkannya juga, bahwa selama ini pelaksanaan proyek proyek pembangunan yang ada di Kabupaten Bintan, masyarakat tidak pernah dilibatkan langsung dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, menjawab pertanyaan yang di sampaikan Cak Ali tersebut, Mutaqqin Yasir anggota DPRD Bintan dari Komisi II menyampaikan, bahwa sebelumnya mereka tidak setuju akan pembangunan Air Mancur di karenakan belum adanya expose dari dinas terkait.
“Kita juga sebelumnya menolak Proyek ini untuk dianggarkan. Namun karena adanya nilai tambah yang nantinya dapat meningkatkan perekonomian maka kami merasa mengapa proyek ini tidak kita laksanakan”, ungkap Mutaqqin.
Ditambahkannya juga, mengharapkan partisipasi masyarakat dalam ikut mengawasi proyek ini sehingga tepat sasaran.
Demikian hal yang sama juga di sampaikan oleh Hasriawadi yang menyayangkan tentang adanya proyek pembangunan Air Mancur yang menyerap anggaran 13 milyar. ” Sayangnya saya sudah bukan di Komisi 2. Memang saya tidkak setuju proyek ini di adakan karena belum begitu di butuhkan masyarakat “, tambah Gentong panggilan akrab Hasriawadi.
Namun apapun telah disampaikan dalam Musrenbang ini, masyarakat harus terlibat langsung dalam pelaksanaan pembangunan yang nantinya dilaksanakan baik pengawasan maupun terlibat langsung dalam pembamgunan fisik masyarakat di dalamnya agar tercapainya visi dan misi Kabupaten Bintan menuju Bintan Gemilang. (Natal).
Discussion about this post