Tanjungpinang, Lidiknews.co.id– Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri, Toto Sucipto mengatakan, pencatatan karya budaya di Kepri masih minim. Sebanyak 79 karya budaya yang tercatat di Kemdikbud dan baru 12 karya budaya ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Toto Sucipto bersampenaan dengan peresmian ruang pelestarian arab melayu, di Kelurahan Tanjung Unggat, Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Sabtu (05/08).
“Database Kemdikbud baru tercatat 7.241 karya budaya. Nah, Kepri baru mencatat 79 karya budaya. Baru 12 karya budaya yang ditetapkan menjadi WBTB Indonesia. Masih sedikit sekali,”kata Toto.
Dihadapan Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Toto mengharapkan, segala komponen masyarakat, termasuk Karang Taruna aktif melakukan pencatatan karya budaya tak benda.
Lanjut Toto, di Tanjungpinang masih banyak karya budaya yang belum dicatat. “Saya contohkan banyak kuliner.Contoh epok epok itu belum dicatatkan. Tanjak juga belum. Jangan kalau negara atau daerah lain mengklaim, baru kita sibuk. “Ayo catat dan catat. Formulir pencatatan dan penetapan ada di dinas kebudayaan, juga ada di Kantor BPNB Kepri. “Diwebsite kebudayaan Kemendikbud juga bisa diakses,”ujarnya.
Karya budaya yang telah ditetapkan jadi WBTB nasional sebanyak 444 karya budaya. Dari Kepri baru 12 karya budaya. “Tahun 2017, Kepri usulkan 23 karya budaya. WBTB yang lolos hanya Tarian Bejenjang dari Lingga dan Tari Inai juga dari Lingga. “Pekerjaan rumah kita bersama, bagaimana agar semangkin banyak karya budaya Kepri ditetapkan,”sebutnya. (dedi bpnb/red)
Discussion about this post