TANJUNGPINANG (KEPRI), Lidiknews.co.id– Pemerintah kota Tanjungpinang memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke 89, dipimpin langsung oleh Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah SH, selaku inspektur upacara, dilapangan Pamedan Jalan A Yani KM 4, Kota Tanjungpinang, Senin (30/10).
Memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke 89 sebagai motifasi untuk para pemuda dalam membangun daerah, bangsa dan Negara, ujar Lis.
“saya sangat bangga dan senang melihat para pemuda dan pemudi dalam memperingati Hari Sumpah Pemudah hari ini berpakaian dari sabang sampai maraoke.” Kata Lis.
Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah SH membacakan sambutan Menteri Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia Imam Nahwawi dalam pidato peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-89 Tahun 2017 anatarnya adalah, pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Mohammad Yamin Dari Sawah Lunto dapat bertemu dengan Johannes Leimena Dari Ambon?.
Pernahkah kita membayangkan bagaimana seorang Katjasungkana dari Madura dapat bertemu dengan Lefrand Senduk dari Sulawesi?. Bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen keindonesiaan.
Padahal, jarak antara Sawah Lunto dengan Kota Ambon, lebih dari 4.000 Kilometer. Hampir sama dengan jarak antara Kota Jakarta ke Kota Sanghai di China.
Sarana transportasi umum saat Itu, masih mengandalkan laut. Dibutuhkan waktu berminggu- minggu untuk bisa sampai ke kota mereka. Alat komunikasi pun masih terbatas, mengandalkan korespondensi melalui kantor Pos.
Mereka memiliki latar belakang Agama, Suku, Bahasa dan Adat Istiadat yang berbeda-beda. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para Pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Inilah yang kita sebut dengan berani bersatu.
Kita tentu patut bersyukur atas sumbangsih para Pemuda Indonesia yang sudah melahirkan Sumpah Pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka hingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya.
Bandingkan dengan era sekarang. Hari ini, sarana transportasi umum sangat mudah. Untuk menjangkau ujung Timur dan Barat Indonesia hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Untuk dapat berkomunikasi dengan pemuda di pelosok-pelosok negeri ini, cukup dengan menggunakan alat komunikasi, tidak perlu menunggu datangnya tukang pos hingga berbulan- bulan lamanya. Interaksi sosial dapat dilakukan 24 jam, kapanpun dan di manapun.
Namun, anehnya justru dengan berbagai macam kemudahan yang kita miliki hari ini, kita justru lebih sering berselisih paham, mudah sekali menvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak dapat ditembus oieh siapapun. Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial.
Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik.
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Republik Indonesia yang pertama, Bung Karno pernah menyampaikan, jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air, tapi ini bukan tujuan akhir.
Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generasi muda Indonesia. Api Sumpah Pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita juga harus berani melawan ego kesukuan, keagamaaan dan kedaerahan kita.
“Ikrar Sumpah Pemuda dibacakan oleh Aji Nugraha dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)”.
Hadir pada kesempatan tersebut , Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah SH, Wawako Tanjungpinang H. Syahrul S.Pd, para OPD, FKPD, Tokoh Masyarakat, Ormas /LSM, Para Mahasiswa dan Pelajar.
Upacara memperingati hari Sumpah Pemuda ke 89 dilingkungan pemerintah Kota Tanjungpinang berjalan dengan lancar dan sukses, dengan diakhiri pertunjunkan Dram Band dan pertunjukan berbagai macam budaya daerah. (rais)
Discussion about this post