LINGGA, Lidiknews.co.id – Selasa siang (12/09) beredar isu miring sebuah kejadian fatal bertempat dihotel Gapura Dabo, kedatangan “IN” Kades Sungai Raya Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, di sambut dengan pukulan dan tendangan, diduga pelaku berinisial “SH”, uniknya dikatakan terduga pelaku membuat laporan kepolsek Singkep setelah kejadian.
Saat ditemui pewarta lidiknews.co.id, Rabu malam (13/09) tepatnya di depan warung kopi Saparida jalan pasar Dabo, “BN” selaku nara sumber terpecaya yang enggan ditulis jati dirinya, menyebutan memang benar cerita kemaren siang itu (Selasa, 12/09) ada kejadian pemukulan kades di Hotel Gapura, sayangnya pada saat kejadian saya tidak ada di TKP dan saya dikabarkan “AR”,rekan kita juga setelah kejadian.
Pemukulan ini sebenarnya akibat luapan emosi dan rasa malu saja kepada pihak talangan dana “IB” rekan kerjanya, walaupun baru kenal namun sudah mempercayai “SH” seperti sahabat lama dan tanpa ragu sudah berani membantu suport dana Rp.150 juta tanpa akta tertulis ataupun anggunan kepada “IN” Kades Sungai Raya dalam arti kata menjadi mitra pihak ketiga dalam hal kegiatan pembangunan desa menunggu pencairan Anggaran Dana Desa (ADD).
Jangankan “SH” kita saja jika diperlakukan seperti itu bisa-bisa memukul juga, lucukan sudah dibantu modal untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan desa malah dana dihamburkan taanpa kejelasan, sementara pembangunan yang dimaksudkan sebiji batu kerikil aja tidak ada sehingga tidak tau apa jenis pekerjaan yang dibantu dana 150 juta itu, ucap “BN”.
Mirisnya, informasi yang disampaikan “BN” selaku nara sumber terpecaya sangat berlawanan dengan pengakuan “IN” Kades Sungai Raya saat temu wancara beberapa pewarta di ruangan kerjanya dikator desa Sungai Harapan, kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Rabu (13/09) tepatnya pukul 11.00 WIB, membantah, “mengatakan tak benar bang, semua cerita yang beredar diluar tentang saya, tak ada saya menggelapkan sepersenpun anggaran dana desa, semua pos pembangunan yang di anggarkan terealisasi semua, dan mengenai cerita saya jarang masuk kantor itu dikarenakan saya lagi melanjutkan pendidikan yang dibiayayai pemerintah, namun segala aktifitas desa sudah saya mandatkan ke sekretaris desa, dan hubungan atasan dan bawahan, kami tetap harmonis saja, dalihnya. (zul)
Discussion about this post