JAWA BARAT, Lidiknews.co.id – Untuk mengembangkan inovasi pertanian di Bumi Cati Nan Tigo Kabupaten Dharmasraya, Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatra Barat selama empat hari, Kamis hingga Minggu (13-17/09), memboyong para petani, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk belajar teknologi pertanian terkini di Balai Penelitian Tanaman Sayur (Balitsa) Kementrian Pertanian di Lembang, Bandung Barat Provinsi Jawa Barat.
Dari pers rilis sekretaris IWO Kabupaten Dharmasraya Samin pada media ini, bahwa Rombongan para petani Dharmasraya, disambut oleh Kepala Balitsa Dr. Catur Hermanto, Pak Uung serta beberapa staf dari Balitsa.
Kepala Balitsa Dr. Catur Hermanto, disela-sela kegiatan bersama Kadis Pertanian Kabupaten Dharmasraya Darisman mengatakan, bahwa Kabupaten Dharmasraya memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan sentra sayur di Indonesia.
“Saya sudah pantau Dharmasraya, apalagi dari pemaparan pak Kadis Pertanian, kita siap untuk mengembangkan teknologi inovasi sayur di Dharmasraya,”jelasnya.
Dikatakan putra kelahiran Malang, Jawa Timur ini, keinginan yang kuat dari pemerintah Kabupaten Dharmasraya untuk mendorong Dharmasraya jadi sentra sayur, tentu menjadi sebuah gebrakan yang sangat besar untuk kemakmuran masyarakatnya.
“Dinas Pertanian harus mendorong masyarakat untuk mulai menanam sayur, minimal memanfaatkan perkarangan untuk bercocok tanam,”tegasnya.
Apalagi, kata lulusan program Doktor dari Universitas Of Philipinies Los Banos, Dharmasraya masih tersedia luas tanah membentang untuk pengembangan tanaman sayur. Tentu ini menjadi modal untuk pengembangan pertanian terutama sayur bagi masyarakat Dharmasraya.
“Kami sangat mendukung, bahkan siap berbagi ilmu dan mengembangkan hasil penelitian yang telah kami lakukan untuk membantu para petani yang ada di Dharmasraya,”tegasnya.
Ditambahkan mantan BPTP Sumut ini, sudah saatnya para petani yang ada di Dharmasraya khususnya dan Indonesia umumnya, mengembangkan pertanian dengan teknologi sehingga hasil dari pertanian tersebut memuaskan dan tentu dapat mensejahterakan masyarakat.
“Kami disini telah melakukan beberapa penelitian dengan berbagai macam inovasi, hasil inilah yang kemudian kita transfer kepada para petani yang ada di Indonesia. Lokasi kita ini memang menjadi tempat kunjungan dan studi banding dari sabang sampai marauke dan tepat jika para petani Dharmasraya yang difasilitasi Dinas Pertanian belajar di Balitsa,”tandasnya.
Kadis Pertanian Kabupaten Dharmasraya, Darisman, dalam dialognya dengan kepala Balai mengatakan tujuan dari para petani, kelompok tani yang ada, para penyuluh serta camat dan wali nagari untuk belajar dan melihat langsung bagaimana cara pengembangan dan inovasi yang telah dilakukan oleh Balista dalam meneliti cara bercocok tanam sayur.
“Alhamdulillah kami dapat berdialog langsung, bahkan bisa melihat langsung kelapangan bagaimana inovasi yang telah dilakukan Balista dalam mengembangkan cocok tanam sayur,”tegasnya.
Harapannya, kata Alumni UNAND Padang ini, nanti para petani yang ikut, KTNA, dan KWT serta para penyuluh, Wali Nagari dan Camat menjadi motivator agar masyarakatnya bergerak untuk bercocok tanam minimal memanfaatkan perkarangan untuk menanam sayur.
“Kita saat ini tengah mempetakan nagari-nagari untuk pengembangan potensi pertanian apa yang bisa dilakukan, kita juga akan mengundang Balitsa untuk berkunjung ke Dharmasraya dan ikut membantu pengembangan inovasi tanam sayur di Dharmasraya,”tegasnya.
Keinginan dan dukungan dari Balitsa, kata Mantan Camat Timpeh ini, Dharmasraya siap menjadi sentra sayur di Indonesia minimal untuk Sumatera Barat. “Kita akan mendorong dan memfasilitasi para petani kita, untuk terus mengembangkan pertanian dan harapan kedepan tentu Dharmasraya tak hanya menjadi sentra sayur di Indonesia tetapi juga menjadi lumbung pangan untuk negeri ini,”tandasnya.
Ketua KTNA Kabupaten Dharmasraya Tarnadi, dalam kesempatan studi banding mengatakan gebrakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Dharmasraya melalui Dinas Pertanian Kabupaten Dharmasraya saat ini sangat luar biasa, dengan terus mengajak dan memotivasi para petani untuk maju dan berinovasi dalam pengembangan pertanian.
“Studi banding yang dilakukan saat ini, untuk menuju pengembangan pertanian di Dharmasraya. Kita disini dapat melihat langsung dengan mata kepala kita bagaimana cara pengembangan dan inovasi yang telah dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Tentu ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi kita para petani,”tegasnya.
Dikatakan mantan Wali Nagari Koto Baru ini, KTNA mendorong harapan dari pemerintah untuk menjadikan Dharmasraya sentra sayur di Indonesia dengan melihat potensi yang dimiliki oleh Dharmasraya sangat mendukung itu. Apalagi kita memiliki para petani yang handal dan siap untuk mengembangkan pertanian di Dharmasraya.
“KTNA siap bermitra dengan Dinas Pertanian dan mempelopori para petani Dharmasraya untuk terus maju dan berkembang, sehingga para petani di Dharmasraya sukses tak hanya sukses secara cocok tanam saja tetapi juga sukses materi,”tandasnya. (red)
Discussion about this post