KOTAWARINGIN BARAT – Kasus pemukulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) walaupun diselesaikan secara damai oleh pihak Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalteng ternyata masih berbuntut panjang.
LIDIKNEWS.CO.ID – Ahmad Subandi, dari keluarga korban yang menjadi korban pemukulan oleh oknum guru di Pangkalan Bun tersebut menganggap cara penyelesaian yang dilakukan oleh pihak sekolah dianggap tidak pas.
Karena merasa penyelesaian itu tidak pas, Ahmad Subandi pun akhirnya melaporkan kasus tersebut ke jalur hukum.
“Awalnya terkait itikad dari guru maupun pihak sekolah. Sehari setelah kasus pemukulan itu, orang tua dipanggil beserta anaknya yang jadi korban ke sekolah untuk berdamai,” ungkap Subandi.
“Sementara cara tersebut dinilai tidak pas, karena yang memukul ini guru, namun malah keluarga anak yang diminta ke sekolah,” jelasnya, Sabtu, 4 Juni 2022.
Padahal kata dia, mestinya pihak guru yang melakukan pemukulan bersama pihak sekolah yang datang secara baik-baik ke keluarga siswanya untuk meminta maaf.
“Karena, tindakan pemukulan seperti yang dilakukan oleh oknum guru tersebut tidak dibenarkan, apalagi aksi yang terekam dalam video tersebut sampai viral,” ungkapnya.
Karena itu menurutnya keluarga memutuskan untuk tidak datang ke sekokah lantaran etika pemanggilan seperti itu.
“Kemudian pihak sekolah kembali menghubungi keluarga siswa korban pemukulan dan berniat untuk datang ke keluarga pada Kamis malam. Namun tiba-tiba dibatalkan. Kemudian Jumat 3 Juni 2022 pagi di sekolah juga ada,” jelasnya.
“Pertemuan di sekolah yang dihadiri Disdik Kalteng yang turun tangan langsung bersama Komisi Perlindungan Anak dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kobar,” pungkasnya.
Sementara, dari pengakuan Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono kepada sejumlah media, pihaknya sudah menerima laporan dari keluarga siswa yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum guru.
“Pemeriksaan baik kepada murid dan guru terus dilakukan. Nantinya kita lihat perkembangannya, baik dari kepolisian, keluarga dan pihak oknum guru tersebut. Namun kita mengharapkan masalah ini juga bisa diselesaikan secara damai,” terangnya.
Sampai berita ini di unggah, awak media ini belum bisa konfirmasi kepada pihak-pihak terkait lainnya.
Sumber : Anekaria Safari
Discussion about this post