KOTAWARINGIN TIMUR- Supian Hasim atau lebih dikenal dengan panggilan Yan Bakul, kakek yang menjuarai lomba catur pada tingkat Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah ( Kalteng ), kecewa dengan prestasinya sebagai juara 1, dan 3 atas kemenanganya lomba catur tidak mendapatkan bonus, dan hanya diberi medali plastik, akhirnya banting ditempat umum.
LIDIKNEWS.CO.ID- Menurutnya hal tersebut sangat-sangat tidak wajar dan melecehkan, dan saya sudah bersusah payah mengikuti lomba catur, terbukti saya bisa menjuarai menjadi juara 1 dan membawa nama harum Kecamatan, maupun Kabupaten Kotawaringin Timur, hanya diberi medali plastik, kata Supian Hasim saat ditemui media ini, Sabtu 11 Juni 2022.
“Saya tidak perlu medali, dan piagam, karena tidak bisa dimakan, apakah saya medali plastik dan kertas piagam itu bisa dimakan,” ucapnya.
Semestinya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Cabang sampit tersebut yang bertanggung jawab atas perlombaan itu, namun kenyataanya seperti yang saya alami saat ini, saya sebagai juara catur nomor 1 dan 3, hanya mendapatkan medali plastik, dan tidak mendapatkan bonus apa-apa, nah setelah beredar didunia maya dan berbagai sumber turut mengomentari atas peristiwa tersebut, pihaknya saling lempar tanggung jawab atas bonus kemenangan atlet, tukasnya.
Sementara Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Cabang sampit, ketika ditemui beberapa wartawan, terkait atas beredarnya video Supian Hasim alias Yan Bakul, dengan berdorasi satu menit, empat puluh enam detik itu, salah satu atlet yang menjuarai lomba catur, memperoleh juara 1 dan 3, atas kekesalanya hingga membanting medali yang diperolehnya terbuat dari plastik dibanting didepan umum.
Ahyar Ketua KONI Cabang Sampit mengatakan, terkait beredarnya video yang beredar di medsos yang dilakukan oleh Supian Hasim alias Yan Bakul itu, sebenarnya itu hanya masalah teknis saja, karena tidak ada Kabupaten seperti Kabupaten Kotawaringin Timur, bisa memberikan bunus terhadap atlit yang menjuarai perlombaan tersebut, sebenarnya hal ini yang bertanggung jawab adalah Kecamatan, bukan Kabupaten, karena lombat tersebut ditingkat Kecamatan, tentunya bonus tersebut tetap akan dibagikan, namun tunggu acaranya sudah selesai semua baru dibagikan semua melalui Kecamatan, kata Ahyar.
Masing-masing kecamatan diberikan bonus untuk atlit yang menjuarai perlombaan tersebut sebesar Rp25.000.000, melalui panitia penyelenggara masing -masing, bagi pemenang perlombaan tersebut tetap akan diberikan bonus dan medali kejuaraanya, tutup Ahyar.
Sumber : Karjani
Discussion about this post