PALANGKARAYA- Pasangan suami istri terlibat narkotika jenis sabu-sabu ditangkap BNNP Kalteng, setelah diketahui kedua pasangan suami istri tersebut adalah pemain narkoba jaringan Sampit (Kabupaten Kotawaringin Timur).
LIDIKNEWS.CO.ID- Suami istri itu ditangkap bersama dua rekannya. BNNP Kalteng Kemudian menggelar agenda siaran rilis di Kantor BNNP Kalteng, Selasa siang 19 Juli 2022.
Acara dipimpin Kepala BNNP Kalteng Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto dihadiri perwakilan Polda Kalteng, Kejati Kalteng, BPOM dan stake holder terkait lainnya.
Dalam agenda tersebut, dihadirkan tiga dari empat tersangka yang diamankan petugas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Jum’at 24 Juni 2022 lalu.
Adapun para tersangka yang berhasil diringkus, yakni Pasangan Suami Istri (Pasutri) JH (39) dan RE (38). Kemudian dua pria A (45) dan FR (42).
Sumirat mengungkapkan, penangkapan berawal informasi masyarakat jika akan terjadi tindak pidana penyalahgunaan narkotika di Sampit. Karena itu, tim Pemberantasan BNNP Kalteng langsung melakukan serangkaian penyelidikan dan mengamankan beberapa pelaku.
“Untuk tersangka pasutri kami amankan di Jalan Kuningan, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotim,” katanya.
Lanjutnya, dari keduanya didapatkan dua bungkus besar dan satu bungkus sedang yang berisikan narkotika jenis sabu-sabu dengan berat kotor 236,1 gram.
“Selain itu juga ditemukan barang bukti non narkotika, yaitu satu kantong plastik warna hitam, dua unit ponsel, satu unit mobil Daihatsu Sigra warna abu metalik,” urainya.
Dari dua tersangka pertama, tim melakukan pengembangan lebih lanjut, petugas juga berhasil mengamankan dua tersangka lainnya berinisial A (45) dan FR (42).
“Dari tersangka A, kami mendapatkan barang bukti satu unit ponsel, uang tunai Rp 11.600.000, satu tas selempang. Sedangkan dari FR, satu unit ponsel, delapan bungkus plastik klip kecil berisikan narkotika jenis sabu-sabu seberat 1,3 gram,” paparnya.
Dijelaskannya, empat tersangka ini merupakan jaringan di wilayah Sampit, karena memang sebenarnya barang ini berasal dari Kalimantan Barat. Pihaknya masih terus melakukan pengembangan terhadap tersebut.
Sumber: Karjani
Discussion about this post