KARIMUN – Abdul Razak, yang akrab dipanggil Pak Ambok (60), seorang praktisi pengobatan alternatif, telah memberikan harapan baru bagi warga Karimun dan sekitarnya. Berlokasi di Kampung Tengah, Kelurahan Lebuk Semut, Karimun, Pak Ambok menjalankan praktek pengobatan alternatif di Teluk Mensodo, Desa Pongkar, Karimun, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
LIDIKNEWS.CO.ID – Dalam pernyataannya pada Rabu (11/12/2024) di tempat prakteknya, Pak Ambok mengungkapkan bahwa niatnya untuk membantu orang melalui pengobatan alternatif adalah panggilan dari Allah.
“Alhamdulillah, saya berniat duduk di kawasan Gunung Betina, mohon kepada Allah minta petunjuk untuk menolong orang berobat, jangan pikirkan duit,” ujarnya.
Pengobatan yang diberikan Pak Ambok menggunakan bahan-bahan alami seperti batu bui dari sarang serangga, bulu burung kayang, dan akar hutan dari kebunnya yang berada di perkebunan Gunung Betina, Teluk Mensodo, Desa Pongkar.
Batu bui digunakan untuk pengurutan, airnya pun bisa diminum oleh pasien. Bulu burung kayang digunakan untuk mengobati pasien yang menderita stroke, diabetes, dan berbagai penyakit lainnya. Sementara itu, minyak urut dari akar hutan dipercaya mampu menyembuhkan segala macam penyakit kulit yang dialami pasien.
Pak Ambok, yang telah menetap di pondok kebunnya selama tiga tahun, menyatakan bahwa siapapun yang datang untuk berobat akan ditolong tanpa memikirkan bayaran. “Yang penting kesehatan bapak dan ibu perlu dijaga, mudah-mudahan atas izin Allah, penyakit yang diderita bisa sembuh,” ujarnya.
Banyak pasien yang merasa bersyukur atas kesembuhan yang mereka alami. Sam (45), warga Pongkar yang menderita stroke selama bertahun-tahun, mengungkapkan, “Alhamdulillah, sekarang saya sembuh dan sehat berkat pertolongan Allah melalui Pak Ambok.”
Hal serupa juga diungkapkan Yanto (36), warga Pelambong, yang sembuh dari penyakit kulit setelah menggunakan minyak urut dari akar hutan. Lis (50), warga Kelurahan Baran Timur, juga mengaku sembuh dari penyakit kejang setelah menjalani terapi pengobatan alternatif di tempat Pak Ambok.
Sumber: Muklis.
Discussion about this post