TANJUNGPINANG – Dengan meningkatnya pembangunan fisik dan pusat-pusat perumahan di Kota Tanjungpinang, kualitas udara telah mengalami perubahan. Kualitas udara yang memenuhi standar sangat dibutuhkan untuk menjaga eksistensi kehidupan, karena udara sangat penting bagi kehidupan. Dalam sektor pembangunan perumahan atau property kesehatan warga harus diperhatikan oleh developer dan pemerintah atas adanya pencemaran udara yang ada di akibatkan oleh pengembang di sekitar daerah perumahan dengan Fasum dan Fasos serta penghijauan yang belum layak sesuai dengan janji pengembang dan izin. Hal itu dapat berakibat buruk terhadap masyarakat itu sendiri karena kesehatan masyarakat terganggu.
LIDIKNEWS.CO.ID- Warga Perumahan Permata Galaxy Km. 14 Tanjungpinang kembali “geruduk” (mendadak) datangi developer atau pengembang meminta kepastian untuk mendapatkan akses jalan yang layak, dimana sampai saat ini jalan dengan kondisi tanah belum diaspal atau di-paving block oleh PT Sinar Bahagia Group selaku developer. Kondisi jalan tersebut saat ini kerap menimbulkan debu dimana-mana dikala musim kemarau dan lumpur dikala musim hujan, sehingga mengganggu aktivitas dan kenyamanan warga.
Hal itu dibenarkan ketua RT 002/RW 005 Perumahan Permata Galaxy, Irwansyah kepada media ini seusai melakukan pertemuan dengan management pihak PT Sinar Bahagia Grup diwakili oleh Risna dan Ina, di kantornya Jalan WR. Supratman Kota Tanjungpinang, Sabtu 29 Januari 2022.
“Pertemuan ini untuk membahas hak konsumen atau warga atas kelayakan infrastruktur jalan masuk sampai jalan ni lorong-lorong di lingkungan perumahan Permata Galaxy yang masih tanah merah. Apalagi kondisi sekarang ini yang sudah beberapa minggu tidak turun hujan jadi jalanan itu berdebu,” ungkapnya.
Kondisi jalan berdebu itu, diakui Irwan, menyebabkan terganggunya kenyamanan warga. Kondisi itu juga kerap menimbulkan sejumlah konflik, seperti keluhan pemilik rumah sekitar yang cuciannya kotor berdebu lagi ketika dijemur.
“Kondisi jalan kayak begitu menyebabkan konflik antar warga. Seperti saat ada dua kendaraan melintas, yang satu mau cepat, jadi yang satunya terkena debu. Di situ bisa hampir berkelahi antar warga. Satu lagi ibu-ibu pada mengeluh karena pakaian yang dicuci saat dijemur sudah kotor lagi karena debu,” bebernya.
Irwansyah mengatakan bahwa saat ini pihaknya belum dapat bertemu dengan pimpinan dikarenakan sedang ada kesibukan. Namun begitu, kunjungannya itu disambut baik pihak Sinar Bahagia Grup karena bisa dipertemukan dengan manajer teknik dan sekretaris.
“Cuma kita mau ketemu sama pak Suryono (pimpinan, red) belum bisa karena beliau mungkin masih ada kesibukan. Tadi kita bertemu dengan manajer teknik dan sekretaris. Mereka minta dijadwalkan ulang karena yang mengambil keputusan belum ada di tempat,” sambungnya.
Disampaikan management PT Sinar Bahagia Group melalui manager teknik dan sekretaris, dikarenakan hari Senin Imlek dan pimpinan sebagian karyawan libur, maka dirinya akan segera menyampaikan terkait pertemuan itu saat aktivitas kantor normal kembali. Terkait itu, perwakilan dari perumahan Permata Galaxy akan menunggu pihak PT Sinar Bahagia Group memberitahukan jadwal untuk bertemu kembali.
“Respons terhadap kunjungan ini bagus. Tapi kita juga tidak tau apakah akan di-follow up nantinya. Kalau misalnya tidak ada kabar juga dari mereka, maka kami akan ambil tindakan lagi,” ungkapnya.
Sebelumnya, salah satu dari tokoh masyarakat perumahan Permata Galaxy sudah melakukan pertemuan serupa. Hal itu dilakukan karena saat peletakan batu pertama masjid Baitul Izzah 2021 kemarin, Suryono menyampaikan bahwa pengaspalan atau paving block di lingkungan Permata Galaxy itu akan dikerjakan dalam waktu dekat sesegera mungkin.
“Dan inilah tindak lanjut kami untuk menanyakannya, karena sampai sekarang masih belum terealisasikan pengaspalan atau paving blok jalan itu,” tutup Irwan.
Senada dengan itu, salah seorang warga perumahan Permata Galaxy Azli Rais Anduspil mengatakan bahwa, PT Sinar Bahagia Group sebagai Developer atau pengembang saat ini kapasitas warga yang sudah bermukim di perumahan itu lebih kurang 500 KK sebagai nasabah KPR, sekiranya mendapat perhatian atas hak Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos) serta lingkungan hijau sebagaimana mestinya.
“Sungguh sangat miris warga yang sudah bermukim di perumahan Permata Galaxy Km 14, dikala kemarau, debu berterbangan dan saat hujan, lumpur ada di mana-mana,” bebernya.
Dikatakan Rais, tujuan warga mendatangi kantor developer atau pengembang PT Sinar Bahagia Group bukan untuk minta macam-macam, melainkan hanya meminta hak mereka sebagai konsumen tentang fasilitas yang sudah dijanjikan. Masalah kewenangan dan sebagainya bukan domain warga, namun warga hanya ingin mendapatkan haknya sebagai konsumen.
“Manajemen Developer atau pengembang saat dijumpai warga berjanji akan mencarikan solusinya. Terutama masalah jalan, baik itu jalan utama maupun jalan di lorong-lorong perumahan. Dalam waktu dekat ini. Semoga bisa secepatnya direalisasikan demi kebaikan bersama,” tutupnya.
Sumber: redaksi
Discussion about this post