Dermaga Singkarak (Sumbar), Lidiknews.co.id – Kita mesti lakukan penyelenggaraan ikan bilih yang telah menginternasional karena populasinya sudah berkurang dan jika tidak dimulai akan punah sama sekali. Saat rasa tidak masuk akal juga ikan bilih kita datang dari danau Toba, tapi itulah kenyataan hari ini, walau ikan bilih danau Toba tidak seguruih ikan bilih Singkarak.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat pada saat penyerahan bantuan mesin tempel dan alat tangkap langli untuk nelayan perairan umum darat salingka danau Singkarak Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar di UPTD Perikana Darat Sumbar danau Singkarak, Selasa (7/8/2018).
Hadir dalam kesempatan itu Kadis Perikanan dan Kelautan Sumbar, Ir Yosmeri, Kadis Pangam dan Perikanan Kab. Solok, polsek, walinagari, walijorong salingka nagari, serta kelompok nelayan.
Wagub Sumbar Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan keberadaan danau Singkarak dan Tour de Singkarak (TdS) telah menjadi icon wisata Sumatera Barat yang saat telah menjadi perhatian dunia.
Oleh karena itu menjaga pelestarian danau Singkarak menjadi yang amat penting. Tidak dibolehkan lagi penangkapan ikan di danau Singkarak, pakai bom, racun, putas dan bagan yang dapat merusakan lingkungan dan menghabiskan habitat danau secara cepat.
Saat ini sesuai pemgawasan perairan laut dan danau menjadi kewenangan propinsi dengan peraturan gubernur, (pergub) No. 81/2017 tentang,Penggunaan Alat dan Bahan Penangkapan Ikan di Perairan Danau Singkarak. Yang sewaktu-waktu akan dilakukan razia dan penertiban alat tangkap termasuk didalam pemakaian bagan.
Menjaga kelestarian danau Singkarak butuh dukungan semua pihak dan peran serta masyarakat sekitar danau Singkarak. Menjaga kelestarian danau Singkarak untuk generasi mendatang dan kemajuan pariwisata di Sumatera Barat, terang Nasrul Abit
Wagub Nasrul Abit bantuan mesin tempel dan bantuan alat tangkap ini adalah upayakan bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus upaya melestarikan danau Singkarak.
“Bapak dan Ibuk, Lai sepakat kita menjaga kelestarian danau Singkarak”, seru Wagub Nasrul Abit mendadak menyapa semua hadirin.
“Setuju pak! ,” Jawab hadirin secara serentak dalal ruang tersebut.
Kepala Dinas Perikana dan Kelautan Pemprov Sumbar Ir. Yosmeri dalam kesempatan itu menyampaikan, kita perlu menyikapi persoalan ikan bilih yang semakin langka dan perlu dukungan masyafakat untuk menjaga dengan tidak melakukan aktifitas menangkap pada lokasi bertelur dan tempat mereka berkembang biak.
Dinas Perikanan Prov Sumbar akan menjadikan UPD di Dermaga Solok danau Singkarak akan dijadikan lokasi budidaya ikan bilih. 48.000 bibit ikan bilih danau Singkarak yang pernah dibawa ke danau Toba ini telah berkembang dengan baik dan mereka menjaga sehingga hasil telah banyak saat ini.
Dan ikan bilih Toba pun dibeberapa tahun terakhir ini telah pula pengisi pasar ikan bilih yang ada di sekitar danau Singkarak. Jika saja kita dapat mengelola penangkapan dan pengembang biak ikan bilih secara profesional, disiplin dan menjaga dengan baik maka kesejahteraan masyarakat nelayan di danau Singkarak akan lebih tejamin, karena ikan bilih danau Singkarak telah menjadi makanan terpupuler yang gurih dan bergizi, harap Yosmeri
Wagub Sumbar Nasrul Abit menyerahkan bantuan mesin tempel 2,5 PK sebanyak 20 unit, jaring langli sebanyak 16 buah dengan nilai keseluruhan 316 juta. Jumlah nelayan tangkap 5.237 orang dan nelayan pengolah ikan bilih 160 orang dengan 20 kelompol.
Saat menerima bantuan para nelayan cukup senang dan berharap dapat mempelajari dengan cepat peralatan tersebut karena selama ini mereka hanya memakai biduak dikayuh bukan dengan mesin. (RLS/LN01)
Discussion about this post