BANGKINANG, LIDIKNEWS.CO.ID – Keberadaan perkebunan karet di Kabupaten Kampar sudah lama berkembang sebagai perkebunan yang ramah lingkungan. Pasalnya, keberadaan perkebunan karet, selalu dikembangkan melalui praktek budidaya terbaik dan berkelanjutan. Sebab itu, perkebunan karet terus bertumbuh, hingga menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Kabupaten Kampar.
Luasan perkebunan karet yang cukup besar di Kabupaten Kampar, menjadi bagian dari sumber ekonomi masyarakat yang selalu bertumbuh setiap tahunnya. Salah satu sumbangan ekonomi berasal dari perkebunan karet yang berkembang dengan pesat.
Keberadaan perkebunan karet juga telah menjadi bagian dari lingkungan hidup yang menjaga keberlanjutan ekosistem di dalamnya. Sebab, melalui perkebunan karet, lingkungan bisa terjaga dan tetap lestari.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Ir H Bustan yang didampingi Kepala Seksi Sarana Prasarana, Nuraini.SP.M.Si, untuk mendukung perkembangan perkebunan masyarakat sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat, Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar sudah membuat program peningkatan kesejahteraan petani, contohnya penyuluhan petani, pembibitan karet, peningkatan dan kemampuan petani terutama petani karet dan teknik pembudidayaan serta melakukan bimbingan untuk para petani.
“Dinas Perkebunan juga telah membuat bimbingan dan kelompok tani. Bimbingan yang kami buat dari pembibitan sampai pasca panen,” ujar Bustan.
Selain itu pihaknya telah membuat kelompok usaha bersama (KUB) di berapa wilayah di Kabupaten Kampar. Seperti, KUB Desa Pulau Jambu Kecamatan Kuok, KUB Desa Sentul Kecamatan Kampar Utara, KUB Desa Siabu Kecamatan Salo, KUB Desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar, KUB Desa Gunung Sari Kecamatan Gunung Sahilan, KUB Desa Tanjung Kecamatan Koto Kampar Hulu dan KUB Desa Simalinyang Kecamatan Kampar Kiri Tengah.
Satu KUB terdiri 30 orang petani dan setiap KUB sudah diberikan bantuan dari Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan. Bantuan yang diberikan dinas diantaranya bibit karet, pisau sadap, bak pembeku, zat pembeku, talang sadap, mangkok tampung dan ring sadap.
Bustan mengimbau kepada petani karet agar berusaha meningkatkan produksi karet mereka sehingga penghasilan petani juga meningkat. “Jangan memasak karet dengan menggunakan pupuk, dinas menganjurkan supaya memakai asam cuka karena efeknya lebih bagus karena ini sudah diteliti oleh Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kampar,” terang Bustan.
Melalui Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kampar, sebagian petani juga telah mendapatkan bantuan armada pengangkutan karet berupa sepeda motor roda tiga (viar) yang anggarannya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2017. Bantuan APBN dari pemerintah pusat ini dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau.
Bustan berharap dengan adanya bantuan itu bisa meningkatkan dan memudahkan kerja petani karet.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kampar juga telah memerintahkan Kadis Perkebunan dan Kesehatan Hewan untuk memfasilitasi penyelesaian sengketa lahan antara pihak perusahaan perkebunan dengan masyarakat. Bupati berharap agar jangan ada lagi permasalahan lahan kebun antara masyarakat dengan perusahaan.
Sementara itu salah seorang petani karet Dedi Putra (45) kepada media ini ketika diminta tanggapannya atas program dari Pemerintah Kabupaten Kampar mengucapkan terimakasih kepada Bupati Kampar khususnya Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar yang telah melaksanakan program-program untuk petani karet. “Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Azis Zaenal dan Kepala Dinas Perkebunan Kampar yang telah memperhatikan para petani karet dan juga memberikan bantuan-bantuan untuk kami,” ujarnya.
Dedi menambahkan, dengan bantuan yang diberikan Pemkab Kampar melalui Dinas Perkebunan, petani bisa meningkatkan produksinya. “Dengan diberikan bantuan ke petani karet, kami bisa meningkatkan produksi kami dari minggu ke minggu,” kata Dedi.
Namun, dia meminta kepada Pemkab Kampar supaya senantiasa memperhatikan kesejahteraan para petani terutama berupaya meningkatkan harga komoditas andalan masyarakat Kabupaten Kampar ini.
Kemudian ia berharap Pemkab Kampar hendaknya menggelar pelatihan di desa-desa yang ada di Kabupaten Kampar. “Saya meminta ke Pemkab Kampar agar pelatihan dan bimbingan untuk petani, dibuat setiap kelompok-kelompok tani di desa-desa yang ada. Agar ke depannya para petani bisa meningkatkan produksinya minggu ke minggu,” tambah Dedi.
Sementara itu, Erwin salah seorang toke karet ketika dikonfirmasi berharap kepada pemerintah supaya bisa menstabilkan harga karet. “Kami, pembeli karet juga berharap kepada pemerintah, agar pemerintah bisa membantu petani dan juga pembeli karet. Kami juga meminta agar harga karet bisa distabilkan,” harap Erwin.
“Kalau harga karet stabil, maka petani karet juga lebih rajin menyadap karet dan bisa memproduksi karet lebih banyak. Kami selaku pembeli juga bisa sejahtera kalau para petani karet sejahtera,” ujarnya.
Erwin berharap supaya diberikan bantuan dari pemerintah kepada para toke-toke karet. “Kami juga berharap agar pemerintah juga memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para-para toke karet, dan juga meminta bantuan kepada pemerintah seperti timbangan, dan gerobak,” harapnya.
Discussion about this post