NATUNA- Musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) telah melalui proses yang panjang sejak dilaksanakan di tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan, forum Perangkat Daerah, hingga forum lintas Perangkat Daerah. Artinya, pendekatan pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Natuna mengedepankan aspek perencanaan dari bawah, dengan mengakomodir pendapat, saran, masukan, dan pemikiran-pemikiran positif dari bawah.
LIDIKNEWS.CO.ID- Penegasan itu disampaikan Bupati Natuna Wan Siswandi saat menutup acara Musrenbang Kabupaten Natuna dalam rangka penyusunan RKPD Kabupaten Purworejo Tahun 2025, di gedung Serindit Ranai, Kamis 07 Maret 2024.
Wan Siswandi menjelaskan, tantangan pembangunan daerah saat ini adalah cara mengatasi permasalahan pembangunan yang cukup kompleks.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Kepala Perangkat Daerah agar memiliki mindset kebijakan penganggaran menyesuaikan dengan program/kegiatan prioritas yang lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, dengan memperhatikan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
“Hilangkan program dan kegiatan yang tidak jelas dan tidak memiliki nilai manfaat bagi rakyat. Serta mengaculah pada prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dengan berorientasi pada pencapaian prioritas pembangunan nasional,” tegasnya.
Bupati Wan Siswandi juga berpesan agar perangkat daerah dapat berinovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Dengan berakhirnya musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Natuna tahun 2024, Wan Siswandi menitip pesan agar seluruh usulan Musrenbang dari tingkat terendah sampai yang tertinggi dan pokok-pokok pikiran dari DPRD dapat diakomodir dan dilaksanakan.
Melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang telah dilaksanakan harus dilakukan secara berkala sehingga dapat berjalan dengan lancar.
“Kepada tim anggaran dapat melakukan evaluasi dengan cermat dalam pengalokasian anggaran dengan melakukan hasil evaluasi dan capaian kinerja sehingga perumusan kegiatan dan pengalokasian anggaran dapat dilakukan secara objektif dan efisien,” ujar Wan Siswandi.
Menurutnya, kemajuan Natuna saat ini tidak lepas dari peran masyarakat yang begitu antusias. ”Prioritas tahun depan adalah pengentasan kemiskinan dilakukan secara masif, kesehatan, pendidikan, karena ini bagian yang tidak dapat dipisahkan pembangunan Kabupaten Natuna,” ungkap Wan Siswandi.
Sentara itu berdasarkan berita acara kesepakatan Musrenbang yang dibacakan oleh Kabid Litbanda Natuna Tukino, disepakati rencana anggaran pembangunan tahun 2025 sebesar Rp2.712.346.321.741,- (Rp2,7 Triliun). Dengan rincian prioritas pembangunan akan difokuskan pada Peningkatan Ekonomi Daerah, Pembangunan Infrastruktur wilayah dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
“Dengan demikian maka disepakati RKPD tahun 2025 terdiri dari 158 program, 444 kegiatan dan 1456 sub kegiatan,” kata Tukino.
Tukino juga menjabarkan, dari anggaran Rp2,7 Triliun tersebut akan dipergunakan untuk peningkatan sektor ekonomi daerah sebesar Rp80.386.323.242,- dengan 57 program, 93 kegiatan, dan 247 sub kegiatan.
Sektor Pembangunan Infrastruktur Wilayah akan dianggarkan sebesar Rp1.203.064.904.350,- dengan 27 program, 45 kegiatan dan 115 sub kegiatan. Peningkatan Sumber Daya Manusia akan dianggarkan sebesar Rp1.343.093.242.435,- dengan 74 program, 306 kegiatan dan 1094 sub kegiatan.
Untuk APBD Provinsi Kepri tahun 2025, Kabupaten Natuna mengusulkan 25 program, 28 kegiatan dan 32 sub kegiatan dengan anggaran sebesar Rp132.498.178.410,-. Sedangkan, APBN 2025 Kabupaten Natuna mengusulkan 19 program, 22 kegiatan dan 27 sub kegiatan dengan anggaran Rp603.164.002.869,-.
Sumber: Rp
Discussion about this post