NATUNA, LIDIKNEWS.CO.ID – Kecamatan serasan dan Serasan Timur Kabupaten Natuna adalah merupakan daerah yang terdekat berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, Sematan.
Dengan jarak yang hanya sekitar 24 mil dari Kecamatan Serasan, membuat masyarakat Serasan tidak jarang melakukan kegiatan perdagangan ilegal jual beli bahan sembako dengan negara Malaysia itu.
Demikian di sampaikan oleh Camat Serasan Timur Khaidir saat menghadiri acara temu ramah Wakil Bupati (Wabup) Natuna bersama masyarakat Serasan di Ruang Serbaguna Kantor Camat Serasan Timur. Senin (08/10/2018) pagi.
Menurut Khaidir, selama ini aparat khusunya TNI-AL Natuna telah memberi toleransi terhadap nelayannya yang seringkali melakukan penyebrangan ke Negara Malaysia dalam melakukan kegiatan perdagangannya.
“Kita acungkan jempol lah dengan aparat TNI-AL Natuna yang masih memberikan toleransi terhadap nelayan kita. Karena ini sudah merupakan budaya dulu, selain harga sembako dari Malaysia itu murah, dan kulitasnya pun bagus”, ujarnya.
Masyarakat nelayan serasan memilih Malaysia dalam melakukan perdangan sembako, selain jarak tempuh yang dekat, harga yang terjangkau maupun kulitas sembako yang terbilang tinggi menjadi alasan utama masyarakat nelayan serasan.
Namun kata Khadir, sebagai orang nomor satu di Kecamatan Serasan Timur, pihaknya tidak segan-segan dan mendukung aparat jika menemukan masyarakat nelayannya melakukan perdagangan barang terlarang antar negara seperti narkoba, miras, maupun barang terlarang lainnya.
“Sudah si beri toleransi oleh aparat dalam jual beli sembako di Negara tetangga, Namun jangan sampai kita menemukan nelayan yang di ketahui membawa barang-barang terlarang”, tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Wabup Natuna Hj. Ngesti Yuni.Suprapti mengatakan hal tersebut memang menjadi polemik di segi perekonomian Internasional.
Ia menilai, perdagangan bebas secara emosional memang sudah menjadi budaya historis sejak dahulu kala khususnya di Kecamatan Serasan. Komunikasi yang baik dari masyarakat Serasan bersama pihak Malaysia membuat ekonomi masyarakat Natuna meningkat.
“Tapi bagaimana punn kita harus akui itu, dan tentunya ini sudah menjadi budaya yang memang sudah mengakar komunikasi dengan daera Malaysia”, uajranya.
Ngesti berharap, jika sudah di berikan keleluasaan perdangan antar negara yang sebagaimana di lakukan oleh Nelayan Serasan saat ini, agar tidak membuat konflik antar Negara nantinya. Menurutnya, keleluasaan yang telah di berikan oleh Aparat TNI AL Natuna bukan berarti tanpa batas.
“Susah kalau nak di putsus hanya karna dengan batas negara saja, Tapi jangan sampai menjadi masalah, kita memberikan keleluasaan jangan jadi permasalahan terutama konflik antar Negara. Keluasaan itu ada batasnya, contoh perdagangan miras, narkoba, barang2 subsidi dibawa luar ke negara malaysia ataupun sebaliknya”, pungkasnya Ngesti. (Zal)
Discussion about this post