TANJUNGPINANG – Alam Kepulauan Riau yang indah dan memiliki potensi pariwsata yang besar, akan mampu membentuk desa-desa wisata yang akan memberikan pendapatan bagi daerah, sebut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo.
LIDIKNEWS.CO.ID- Di hadapan seluruh Kepala Desa dan Forum Ketua RT/RW se Kepulauan Riau, di Hotel CK, Tanjungpinang, Selasa (5/3/2019) malam lalu, Eko memberikan contoh sejumlah desa di Indonesia yang telah berhasil mengembangkan potensi pariwisata.
Salah satunya Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Lewat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), masyarakat setempat menyulap kolam renang peninggalan Belanda menjadi Bunaken artificial (Bunaken buatan), jelasnya.
Lanjutnya, Kolam renang tua diberi pasir, ikan, karang buatan, dan sejumlah barang mulai dari perabot rumah tangga, barang elektronik higga sepeda dan motor. Penduduk desa setempat kemudian menyewakan fasilitas kamera bawah air dan peralatan snorkeling. “Inovasi ini menjadi daya tarik sehingga mendatangkan banyak wisatawan,” terangnya di hadapan Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Sekdaprov TS Arif Fadillah, serta sejumlah Forkominda Kepri yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Inovasi ini juga mengubah Desa Ponggok yang tergolong miskin dan terbatas sumber daya alamnya menjadi desa berpenghasilan cukup fantastis. Dari pendapatan Rp15 juta per bulan dari menyewakan kolam renang pada Tahun 2015, kini pendapatan desa tergolong kelebihan dari populasi (200.000 jiwa lebih dengan luas wilayah 300 hektar) tumbuh menjadi Rp 6,3 miliar
“Keuntungan bersihnya mencapai Rp 3 miliar,” tegasnya.
Eko berharap hal serupa juga dilakukan desa-desa yang ada di Kepri.
‘Kami memiliki program bantuan Rp 1,5 miliar untuk pengembangan desa wisata. Ini bisa dimanfaatkan bagi desa di Kepri,” ungkapnya.
“Jika hal serupa bisa dilakukan, maka desa wisata yang berkembang akan mampu membangun desanya,” tambahnya lagi.
(sumber/poto : red/humas pemprov)
editor: rais
Discussion about this post