LINGGA (KEPRI), Lidiknews.co.id – Kegiatan rutin tahunan yang dilakukan setiap warga Tionghoa untuk mengingat setiap leluhur pendahulunya merupakan salah satu rangkaian perayaan Imlek bagi seluruh warga Tionghoa di setiap penjuru dunia.
Hal yang sama juga dilakukan warga Tionghoa yang berada di Dabo Kecamatan Singkep.
“Sebelum melakukan sembahyang Kubur, terlebih dahulu kami melakukan kegiatan pembersihan setiap makam yang ada dengan menata sebagus mungkin, ini pembuktian bahwa kami yang ada sekarang selalu mengenang para leluhur kami yang terdahulu yang telah mendahului kami”. Ujar pak Asong saat ditemui pewarta dilokasi pemakaman warga Tionghoa Bukit Asam Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Rabu siang (14/3) tepatnya pukul 11.45 wib.
Lanjutnya, kegiatan bersih-bersih makam leluhur seperti ini, setiap tahun dilakukan menjelang datangnya hari yang sudah ditetapkan, juga di kenal dengan kegiatan sembahyang Kubur. Ini juga sudah menjadi tradisi kuat bagi kami, dimana pada hari tersebut semua sanak keluarga, saudara, kerabat dekat para leluhur yang berada di daerah luar akan pulang ke kampung halaman melakukan ritual sembahyang Kubur atau disebut juga dengan sembahyang untuk mengenang para leluhur.
Sekarang ini yang kami bersihkan lebih dari 400 lebih makam, namun yang sangat parah dalam semak belukar ada kisaran 200 lebih makam, kami juga tidak tahu siapa dan dimana sanak keluarga nya, makam yang ada kisaran 200 lebih ini, pindahan dari lokasi pemakaman bukit Bandara Jl. Desa Berindat, Dabo Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga beberapa tahun lalu, papar Asong.
Selanjutnya dikatakan Asong, “ini kami lakukan dengan suka rela, bukan karena ada embel-embel diupahkan, ini kami lakukan secara keikhlasan semata dan kami juga tidak merasa keberatan jika ada yang merasa simpati dengan apa yang kami lakukan ini pak. Pungkasnya. (LN/ZUL)
Discussion about this post