LINGGA– Rapat musyawarah desa untuk minta dukungan agar beroperasinya kapal hisap tambang pasir timah, di Wilayah Perairan Laut Kepulauan Posek, Kepala Desa Posek Masmin dapat sambutan ricuh dan tudingan keras dari warga Desa Posek, Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga Kepulauan Riau (Kepri).
LIDIKNEWS.CO.ID- Mewakili warga, Junan sebagai salah seorang tokoh pemuda berdomisili di Kampung Bansal mengatakan bahwa, “sekalipun sudah beberapa kali Kades gelar rapat minta dukungan warga, terkait akan beroperasinya kapal hisap pasir timah seperti ini, selaku warga kami tidak akan menyetujui apa lagi mendukung, ujarnya kepada awak media usai giat rapat yang berakhir ricuh pada Minggu (21/04) sore.
“Kami juga merasa heran sudah beberapa kali rapat seperti ini digelar pak Kades, namun tidak ada satu orangpun kelihatan pihak perwakilan dari pihak perusahaan, sesuai ucapan pak Kades bahwa dirinya selain sebagai Kepala Desa juga menjadi penyambung lidah dari pihak perusahaan, menurut kami, ini ada apa sama pak Kades?.” ujarnya.
Mirisnya lagi hingga usai rapat yang digelar, kami sebagai warga tidak tahu sama sekali siapa pemilik perusahaan, dan apa nama perusahaannya, apa lagi setiap kali rapat sesuai yang dikatakan pak Kades, Ia merupakan sebagai penyambung lidah pihak perusahaan, inilah yang bikin kami heran, siapa dan sebagai apa sebenarnya pak Kades ini (Masmin-red) di perusahaan tersebut, paparnya.
Dan parahnya lagi. Masmin selaku Kepala Desa Posek sesuai pemberitaan yang dilansir sebelumnya oleh salah satu media tentang ucapannya yakni, “warga yang tidak hadir lebih banyak dari yang hadir, maka dari itu mereka semua dinyatakan sudah mendukung untuk beroperasinya, “Aktivitas Kapal Hisap Pasir Timah Laut.” Hal itu tidak benar dan tidak sesuai fakta, sebagai mana pengakuan beberapa warga yang merasa keberatan dengan apa yang dikatakan pak Kades.
“Kami tidak hadir dalam rapat yang digelar, bukan kami mendukung, salah besar jika dikatakan kami mendukung aktivitas yang akan dilakukan pihak perusahaan, sebenarnya kami tidak hadir bukan karena mendukung namun kami enggan hadir disebabkan karena perwakilan pihak perusahaan tidak ada, dan kami kecewa jika Kades dijadikan sebagai penyambung lidah,” celoteh perwakilan warga lainnya.
Kuat dugaan kami sebagai warga, terkait aktivitas yang akan dilakukan pihak perusahaan ada kepentingan khusus pak Kades, hingga kami tidak boleh berhadapan langsung dengan pihak perusahaan, pungkas mereka.
Penulis dan Fhoto/ Zulkarnaen dan Tim
Discussion about this post