DABO SINGKEP (LINĢGA)– Diduga mengakibatkan elergi kulit menggunakan sumber air dari pekerjaan proyek waduk yang digagas oleh PU-PR kabupaten lingga yang sedang berlangsung guna menanggulangi bencana banjir di wilayah Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Beberapa perwakilan warga datangi kantor Desa Batu Kacang gelar musyawarah desak Kontraktor segera sediakan air bersih.
LIDIKNEWS.CO.ID – Dalam musyawarah di ruang gedung pertemuan Desa Batu Kacang, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Salah seorang nara sumber berbicara mewakili warga lainnya, Eni mengatakan “Sebenarnya permasalahan kebutuhan air bersih ini sudah berulang kali kami sampaikan secara langsung kepada pihak kontraktor proyek waduk dalam hal ini saudara Jang Pekap, Namun terhitung sampai hari ini lebih kurang satu bulan setengah belum ada juga itikad baik ditunjukkan oleh pihak kontraktor”, ujarnya Selasa 26 Oktober 2021.
Eni menambahkan, selama belum ada pekerjaan pendalaman kolong yang akan dijadikan sebagai waduk cegah banjir ini, kami terus menggunakan air tersebut namun tidak seperti saat ini menyebabkan elergi kulit dan gatal-gatal, terangnya.
Kami tidak menuntut banyak hal ucap (Eni-red). Hanya tolong dengan segera pihak kontraktor menyediakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari sampai pekerjaan yang dilakukan pihak kontraktor selesai dan air yang mengalir kembali normal seperti biasanya, tegasnya.
Menanggapi keluhan yang disampaikan perwakilan warga tersebut, Jamriken Tambunan selaku perwakilan dari pihak kontraktor dalam sudut pandang masuk katagori humas dari pihak kontraktor menyebutkan, “Kebutuhan yang jadi permasalahan maupun keluhan warga yang disampaikan dalam musyawarah ini insa allah akan sesegera mungkin sampai ke pihak kontraktor”, ucapnya.
Lebih lanjut Jamriken Tambunan juga menyebutkan, jika bicara masalah dampak, kita juga terkena dampak namun demi kesuksesan wacana pembangunan dan kelancaran program Pemkab Lingga melalui Dinas PU-PR nya, maka kita mengambil jalan tengah saja dan saya janji akan bicara kepada pihak kontraktor. Agar dengan segera memenuhi permintaan warga yang terdampak dan sangat membutuhkan air bersih saat ini. Ucap Tambunan.
Dijelaskan Jamriken Tambunan, Dalam hal pekerjaan proyek pendalaman kolong untuk dijadikan waduk penanggulangan banjir tersebut sebenarnya Jang Pekap hanya sebagai pihak penyedia BBM jenis Solar saja. Dan untuk pemegang proyek sebenarnya adalah saudara kita Joly dan saya juga dilibatkan sebagai pekerja upahan dengan dibayar gaji Rp. 1.500.000 perbulan.
“Namun untuk permasalahan permintaan warga yang terdampak mengenai kebutuhan air bersih sesuai yang dibahas dalam pertemuan ini pasti akan saya sampaikan kepihak kontraktor, semoga dalam waktu satu dua hari ini sudah ditanggapi pihak kontraktor sesuai harapan warga”, tutup Jamriken Tambunan.
Meskipun, saat dikonfirmasi terkait kehadiran dalam musyawarah bersama warga terdampak akibat pemanfaatan sumber air. Plt. Kadis PU-PR Kabupaten Lingga Novrizal melalui Kepala bidang (Kabid) Sumber Daya Alam PU-PR Kabupaten Lingga Ardi mengatakan “Siap bang saat ini kawan lagi diluar jadi tak bisa hadir dan mudah-mudahan nanti ada solusinya”, Jawab balasan singkatnya melalui pesan via WhatsApp.
Berdasarkan pantauan awak media, hadir dalam pertemuan kepala desa, ketua BPD Desa Batu Kacang, Sekdes Desa Batu Kacang, Kadus, RW, RT wilayah warga yang terdampak. Hadir juga Kanit Intelkam Polsek Dabo Singkep, Anggota Polres Lingga, Bhabinkamtibmas Desa Batu Kacang, dan para perwakilan warga yang terdampak.
Sumber dan Poto : Zulkarnaen.
Discussion about this post