LINGGA ( KEPRI)- Bergulirnya dana bantuan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk keluarga kurang mampu/miskin melalui Program Indonesia Pintar (PIP) yang disalurkan kepada siswa-siswi, diduga kuat tidak tepat sasaran. Hal tersebut terungkap disalah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 008 Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, penerimanya mayoritas dikategorikan keluarga berkehidupan ekonomi mampu.
LIDIKNEWS.CO.ID- Berdasarkan hasil konfirmasi langsung wartawan kepada salah seorang warga Desa Tinjul yakni Abdullah menyebutkan. “Sungguh sangat miris di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Desa Tinjul, penyaluran bantuan dana PIP melalui buku tabungan bank, mayoritas penerimanya murid yang berasal dari keluarga katagori mampu dan sangat mampu,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala sekolah (Kepsek) SDN 008 Singkep Barat Abdul Razak saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya memaparkan. “Kami dari pihak sekolah hanya mengikuti data peserta didik miskin yang di peroleh dari hasil pengadaan dapodik dengan data basis terpadu kementerian sosial (Kemensos) kabupaten/kota wajib mengisi dan melakukan pemuktahiran data terpadu penanganan pakir miskin dan keluarga tidak mampu yang diperoleh dari dinas sosial (Dinsos), dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil), termasuk dinas pendidikan (Disdik) kabupaten/kota dan Intansi lainnya,” tutupnya.
Kata Abdul Razak, sebelumnya, kami dari pihak sekolah sudah mengajukan 63 siswa-siswi yang orang tua/wali muridnya tidak mampu. Siswa-siswi kita di SDN 008 ini keseluruhan berjumlah 85 siswa, dan alhamdulilah 22 siswa tidak diajukan pasalnya dinilai orang tuanya katagori berekonomi mampu. Namun mirisnya data yang keluar sebagai penerima PIP tidak sesuai dengan data yang diajukan di tahun 2019 kemarin, terangnya.
Selanjutnya, kata Abdullah, berdasarkan fakta dilapangan ditemui, bantuan dana PIP yang disalurkan penerimanya mayoritas para murid yang orang tuanya berkehidupan ekonomi mampu, sementara yang tidak tersentuh bantuan tersebut mayoritas murid yang orang tuanya berkehidupan tidak mampu, ungkapnya.
Publik berharap, sekiranya ada benarnya opini yang berkembang ke tidak validan data penerima PIP, sekiranya DPRD Kabupaten Lingga dalam hal ini khususnya Komisi III dapat sekiranya memonitoring karena salah satu tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat.
Hingga berita ini diunggah pihak instansi terkait untuk validasi data pengajuan penyaluran dana PIP sampai berita ini diunggah belum bisa dikonfirmasi wartawan.
Sumber dan Poto : Zulkarnaen
Discussion about this post