LINGGA,- Perang argumen dimedia antara mantan Dirut RSUD Dabo dengan salah seorang perwakilan para karyawan RSUD Dabo terkait pemberitaan awal media online Lidiknews.co.id pada 20 Juni 2018 bertajuk “Diduga Dana Jasa Pelayanan Tidak Dibayar, Pelayanan Tidak Maksimal” hingga kini memasuki akhir Pebruari 2019 belum ada kejelasan yang akurat.
LIDIKNEWS.CO.ID- Saat permasalahan Dana Jasa Pelayanan Anggaran 2018 tidak dibayar kembali mencuat dibeberapa media online pada Sabtu 23 Februari 2019 kembali lagi Dr. Asri Wijaya selaku Direktur RSUD yang sekarang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga tetap masih menyangkal sudah dibayar.
“Sebenarnya Dana Jaspel Tahun 2018 sudah dibayar untuk pembayaran Dana Jaspel 2016 dan 2017 yang masih terhutang sewaktu masa Jabatan Dirut sebelum saya menjabat”, ujar Dr. Asri saat temu muka dengan beberapa awak media disalah satu Warung Kopi Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Senin malam (24/2) sekira pukul 20.30 Wib.
Memang benar total keseluruhan dana Jaspel 2018 ada 1,7 Miliyar dan sudah dibayar 1,5 miliyar untuk Jaspel Tahun 2016 – 2017, jadi masih tersisa 200 Juta dan ini akan dibayar dari anggaran Tahun 2019 ini, kenapa Anggaran 2018 dibayar untuk tahun sebelumnya, ini semua mengingat yang namanya hutang piutang tetap harus dibayar, jadi intinya untuk Jaspel 2018 yang belum dibayar ini akan dibayar menggunakan Dana Jaspel Tahun Anggaran 2019 ini, dan beginilah seterusnya, lanjut Dr. Asri Wijaya.
Menanggapi penjelasan yang dipaparkan Dr.Asri Wijaya dihadapan beberapa awak media, terkait menyanggah tayangan dibeberapa pemberitaan yang dipaparkan perwakilan Dr.Indra Wijaya selaku nara sumber perwakilan karyawan RSUD Dabo, prihal dana Jaspel Tahun 2018 belum dibayar pihak manajemen BLUD RSUD Dabo mantan Dirut RSUD Dabo minta Audit BPK.
“Jika kita masih dianggap disalahkan dalam hal ini baiknya di Audit saja langsung, jadi nanti tahu benar dan salahnya siapa, apakah kita bertujuan membantu menyelesaikan masalah sebelumnya dianggap bersalah.” Keluh Dr Asri
Masih katanya, Dana Jaspel 2018 senilai 1,7 Miliyar yang diributkan belum dibayar ini, sebenarnya sudah dibayar untuk menutupi hutang Jaspel Tahun 2016 yang dibayarkan pada bulan Maret, kemudian dibayar juga untuk Tahun 2017 pada bulan Juni dan total semuanya 1,5 Milyar, sehingga untuk Tahun Anggaran 2018 baru bisa dibayar dengan menggunakan Anggaran Tahun 2019 ini, dan dari 1,7 Miliyar masih tersaldo 200 juta urainya tegas, dan ini juga sudah kita jelaskan kepada karyawan sebelumnya.
Uniknya dalam giat tatap muka yang digelar bersama beberapa perwakilan media online disebutkan, ” tolong pembicaraan kita bersama pak Dr. Asri sekarang ini tidak perlu direkam, karena kita sudah punya rilis beritanya, nanti saya kasih tinggal kawan-kawan naikkan beritanya saja”, ucap Mardian salah seorang oknum wartawan di Kabupaten Lingga sebelum gelar pembicaraan dimulai.
(sumber/poto : zulkarnaen), editor : (rais)
Discussion about this post