KEPRI- Di tengah merebaknya virus corona (COVID-19) yang belum kunjung reda, panen raya terus berlangsung di sejumlah wilayah di tanah air. Dalam beberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan sektor pertanian adalah tulang punggung pangan di tengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. “Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” tegas Mentan SYL.
LIDIKNEWS.CO.ID- Pangan merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat ditinggalkan sekalipun dalam situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda seperti saat sekarang ini. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan didampingi Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan DKPPKH) Provinsi Kepulauan Riau, dan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kepulauan Riau, Senin 27 April 2020, melakukan panen padi di Kelompok Tani Hidup Bersama Kampung Parit Bugis Desa Bintan Buyu Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan. Luas lahan yang dipanen adalah 4 hektar dengan varietas Inpari 32. Padi yang dipanen tersebut merupakan program P3BP berbasis korporasi sumber dana APBN TA. 2019.
Dukungan teknologi benih unggul Inpari 32 hasil Balitbangtan merupakan benih yang dikembangkan secara luas. Dalam beberapa kesempatan Kepala Badan Litbang mengatakan bahwa kunci keberhasilan dalam usahatani padi adalah penggunaan VUB. “Teknologi benih bermutu merupakan kunci sukses dalam usahatani padi dan tahun 2020 merupakan tahun benih,” jelas Kepala Badan Litbang, Dr Ir. Fadjry Jufry, M.Si.
Kepala DKPPKH Provinsi Kepri, Drs. Ahmad Izhar dalam kesempatan panen bersama tersebut mengungkapkan rasa syukur Kepri bisa panen kembali. “Alhamdulillah hari ini di tengah pandemi Covid-19 Provinsi Kepri khususnya di Bintan bisa melakukan panen padi, Hasil panen sejak awal sudah didampingi perwakilan BPSB Riau, dan dilanjutkan oleh PVT-BBI Prov DKPPKH dengan harapan menjadi benih padi yang lolos sertifikasi dan dapat dimanfaatkan sebagai benih sebar. Disampaikan pula bahwa benih yang dihasilkan ini sebagian akan dipergunakan untuk Kabupaten Natuna pada MT-1/MH 2020/2021.
Dilanjutkan sambutan Kepala DKPP Kabupaten Bintan, Khairul, S.Sos., ucapan puji syukur wilayah Kabupaten Bintan masih panen padi, dimana hasil panen padi yang diperuntukkan menjadi benih berhasil baik dan harapannya, program perbenihan ini masih berlanjut. Disampaikan pula bahwa, perkembangan tanaman padi di kabupaten Bintan semakin baik, karena benih sudah dapat diproduksi sendiri tidak perlu lagi mengandalkan dari luar Kepri.
Diungkapkan Kepala BPTP Kepri, Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., bahwa panen ini sudah cukup baik, namun untuk mengoptimalkan hasil, naiknya produktivitas maka perlu adanya sentuhan teknologi pertanian. Untuk itu BPTP Kepri akan terus siap membantu percepatan penggunaan teknologi agar petani lebih maju, mandiri dan modern. “kalau memang hasil panen ini akan disiapkan sebagai tahap rintisan perbenihan di Kepri, dengan asumsi lolos sertifikasi benih sekitar 1.5 ton/ha maka padi yang dipanen sekarang seluas 4 ha dihasilkan benih sebar sebanyak 6.0 ton, dan ini akan dapat mencukupi kebutuhan benih padi untuk lahan seluas 150 ha,” tegas Sugeng memberikan keterangan pada wartawan Senin 27 April 2020.
Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki kondisi geografis sangat luas dengan jumlah pulau berpenghuni yang cukup banyak, yakni lautan sebanyak 94% dan daratan 6,0%. Kebutuhan pangan Riau telah mendapatkan sumbangan dari hasil panen raya padi yang berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau.
Seperti panen padi di Kabupaten Kepulauan Anambas pada lahan seluas 8,00 hektare (ha) di Desa Bukit Padi dan Ulu Maras, Kecamatan Jemaja Timur, telah dilaksanakan pada awal bulan Maret 2020 lalu. Kabupaten Lingga juga turut menyumbangkan hasil serentak dari luasan lebih dari 20,00 Ha di Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir, Panggak Darat, Sungai Besar Kecamatan Lingga, dan Bukit Langkap Kecamatan Lingga Timur.
Selain dua kabupaten di atas, Kabupaten Natuna telah melaksanakan panen mulai dari Februari sampai dengan Maret 2020 pada lahan seluas 23,00 ha di Kecamatan Bunguran Batubi, Bunguran Tengah dan Serasan Timur. Meskipun banyak lahan sawah yang merupakan sawah bukaan baru dengan tanah miskin hara, pH relatif masam, Al, dan Fe relatif tinggi dengan bayang-bayang kendala pada fisik, kimia dan biologi tanahnya, hasil panen relatif naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan produktivitas rata-rata sekitar 2,00-3,50 ton per ha.
Sumber dan Poto : R/Red
Discussion about this post