BATAM (KEPRI)- Waktu memang sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Tapi beberapa kepala OPD masih tampak serius berbincang dengan Nurdin di sudut Kota Batam. Setelah perbincangan menemukan akhir, tampak seorang pejabat eselon tiga membawa berkas-berkas. Ada beberapa berkas yang harus ditandatangani H Nurdin Basirun, Gubernur Kepulauan Riau.
LIDIKNEWS,CO.ID- Ketika waktu menunjukkan pergantian hari, Nurdin tampak bergegas pulang. Tak lama memang dia harus beristirahat. Karena, ketika fajar menjelang, Nurdin harus bergerak lagi. Melangkah untuk melaksanakan Safari Subuh, aktivitas yang sudah puluhan tahun lalu dilaksanakannya di Karimun.
Hari itu, Jumat (24/5), agenda Safari Subuh Nurdin berada di Masjid Darussalam, Perumahan KDA, Batam. Seperti rutinitasnya saat Subuh, Nurdin menyampaikan beberapa hal, perkembangan pembangunan, memotivasi generasi muda, mengajak memakmurkan masjid dan banyak lagi. Nurdin selalu memulai bahwa dia bukan memberi tausiyah. Karena ada yang lebih kompeten untuk bidang itu.
Nurdin sendiri terus fokus membangun banyak hal sesuai dengan amanah yang diberikan masyarakat padanya. Hari ini, 25 Mei 2019, sudah tiga tahun Nurdin menakhodai Kepri. Sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, tiga tahun lalu.
Banyak progres pembangunan yang terus mengalami kemajuan. Progres-progres itu sesuai dengan rencana pembangunan yang dibuat sebelumnya. Kalau masuk ke Tanjungpinang, misalnya, progres pembangunan proyek Gurindam 12 tampak sedang melaju. Di Dompak, apa yang disebutkan Nurdin setahun lalu sudah memperlihatkan perkembangan yang mantap. Malah beberapa titik menjadi tempat kumpul baru masyarakat.
Menggesa pembangunan di semua sektor terus dilakukan. Tak hanya di ibu kota Tanjungpinang, Namun juga di semua wilayah kabupaten kota. Dukungan kabupaten kota dalam mensinergikan pembangunan membuat semuanya berjalan sesuai rencana.
“Ada beberapa daerah yang pelabuhannya makin baik. Makin besar. Semua itu untuk memperlancar arus barang dan membantu menekan inflasi,” kata Nurdin, Kamis (23/5) malam di Batam.
Bagi Nurdin, kerja-kerja ini merupakan peran serta semua pihak. Sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Ada teman-teman di organisasi perangkat daerah. Dukungan tokoh agama dan masyarakat. Juga peran serta DPRD dalam membuat semua ini menjadi semakin optimal.
Karena itu, Nurdin berterima kasih atas dukungan dan bantuan banyak pihak tersebut. Semua itu, kata Nurdin membuat pembangunan infrastruktur berjalan sebagaimana mestinya. Dia berharap kegiatan-kegiatan infrastruktur itu selesai sesuai dengan perencanaan.
Untuk memastikan semua itu berjalan semestinya, Nurdin kerap melakukan kunjungan ke lapangan. Memang saban Senin usai apel, Nurdin selalu mengevaluasi kegiatan pembangunan yang dilakukan tiap OPD. Apalagi untuk proyek strategis. Tapi Nurdin tak mau laporan saja yang masuk. Dia juga berkali-kali turun ke lapangan melihat perkembangan itu.
Itu untuk kegiatan yang menggunakan anggaran belanja daerah. Nurdin tahu bahwa kemampuan keuangan daerah tidak bisa dengan cepat menyelesaikan semuanya. Karena itu, berkali-kali Nurdin melakukan koordinasi dengan Jakarta. Terutama dengan Presiden Jokowi.
Proyek-proyek itu adalah Pembangunan Jembatan Batam Bintan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, KEK Galang Batang, KEK Pulau Asam, Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Pengembangan dan Modernisasi Bandara Hang Nadim dan Pembangunan Batam LRT (Light Rapit Transit).
Nurdin selalu melaporkan perkembangan dari proyek tersebut. Untuk mempercepat regulasi, Nurdin juga berkoordinasi dengan kementerian terkait. Dalam satu hari, malah Nurdin pernah menerobos tiga Menteri dalam setengah hari. Semua untuk percepatan pembangunan di Kepri.
Progres-progres itu semakin terlihat. Kamis (23/4) lalu, terkait dengan proyek strategis, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim memimpin rapat koordinasi Terkait Pelabuhan TanjungSauh dan Pembangunan Jembatan Batam Bintan di Aula Lantai 5 Graha Kepri Batam.
Sementara untuk KEK Galang Batang, perkembangannya semakin menjanjikan. Berkat Galang Batang, investasi di Kepri terus mengalami peningkatan. Bahkan sampai saat ini semlat menyentuh angka dua nasional. Tentu bersamaan dengan Batam, Karimun dan daerah lainnya.
Selain proyek strategis tersebut, menurut Nurdin, Presiden Jokowi mendorong beberapa daerah menjadi KEK Pariwisata. Saat satu mobil dalam kunjungannya ke Batam, kata Nurdin, hal itu sudah disetujui Presiden.
Pembangunan infrastruktur memang menjadi salah satu fokus Nurdin. Meski begitu, sektor lain tetap mendapat perhatian, terlebih untuk pendidikan dan kesehatan. Malah, untuk pendidikan, tahun ini hasil Ujian Nasional menempatkan Kepri berada di peringkat kedua nasional setelah Jogjakarta. Demikian juga dengan pembangunan kesehatan yang diminta Nurdin harus sampai ke masyarakat pulau-pulau di Kepri.
Soal penghargaan selama kepimpinannya, kata Nurdin bukan ukuran untuk dibesar-besarkan. Baik itu penghargaan pribadi maupun sebagai kepala daerah. Terakhir, tengah pekan ini, Kepri meraih opini WTP dari BPK.
Bagi Nurdin, yang penting terus fokus membangun, menumbuhkan kawasan kawasan ekonomi baru yang menyejahterakan masyarakat.
Nurdin mengajak semua pihak mendukung program kemajuan itu. Karena di sinilah, di Kepri tempat masyarakatnya mencari hidup dan kehidupan. Ratusan suku bangsa ada di Kepri. Semua harus bersatu dan kompak untuk membangun dan memajukan Kepri.
“Bangun Kepri milik kita bersama. Kalau investasi datang semua dapat manfaatnya,” kata Nurdin.
Menurut Nurdin pembangunan fisik dan pengembangan kawasan ekonomo baru itu penting. Namun membangun karakter generasi bangsa sangat penting. Pendidikan keagamaan menjadi yang dikedepankan.
Apalagi kata Nurdin, dalam agama penganutnya memang diperintahkan untuk bekerja keras dan amanah. Karena itu investasi bidang agama juga menjadi perhatian Nurdin.
“Sektor agama kita dorong yang membawa sektor lainnya seperti pendidikan ekonomi kesehatan,” kata Nurdin.
Sumber/poto : R/RED
Discussion about this post