OPINI- Bicara mengenai tuhan memang menjadi satu hal yang menarik, selain karena dia adalah pencipta makhluk hidup beserta alam semesta.
LIDIKNEWS.CO.ID- Masing – masing agama menggambarkan Tuhan pun berbeda dari yang berbentuk penjelmaan tuhan seperti dewa, yang tidak bisa di gambarkan dalam bentuk apapun, sampai berbentuk patung dewa. Agama mempunyai cara berbeda untuk mengagungkan tuhannya.
Dalam Pancasila Ketuhanan yang maha esa adalah sila pertama yang menandakan bahwa Indonesia adalah negara berketuhanan, yang jadi pertanyaan adalah apakah kata esa benar – benar berarti satu, atau sebuah kata yang disepakati bersama untuk menyatukan, jadi diartikan satu. Yang penting nyatu dulu lah.
Apakah tahun 1945 sudah ada lembaga bahasa yang memproses hal tersebut, karena kesepakatan para pendahulu kita sila pertama Pancasila bisa terwujud walaupun diwarnai piagam Jakarta toh akhirnya yang disepakati yang kita kenal sekarang “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Tulisan disini bukan untuk membuat kebingungan publik akan tetapi lebih mencari memahami makna Tuhan yang sebenarnya, secara etimologi Kata Tuhan, Tu: Kepala dan Han : Dewa. Jadi Tuhan itu kepala Dewa. Jika hanya diartikan sesempit ini pasti akan menjadi polemik yang berkepanjangan.
Ketika Tuhan ada di dapur si Miskin bermaksud Tuhan sangat dekat dengan orang – orang fakir dan miskin karena doanya lebih mudah di dengar, ketika negeri yang sangat kaya ini gagal mensejahterakan rakyatnya apakah harus menyalahi tuhan, tentu tidak. Walaupun Takdir seseorang sudah ditentukan olehnya.
Kemiskinan yang masih banyak terjadi di republik ini terutama di banyak daerah, karena ada kesalahan dalam memanajemen negara. selain ada faktor keserakahan dan juga KKN.
Lawan tuhan adalah setan yang selalu menjadi pesaingnya di alam skenario dunia, dan tuhan yang menciptakan sendiri lawannya di muka bumi.
Fakta beberapa data dilapangan tidak semua masyarakat Indonesia mampu membeli beras untuk mengisi perutnya, lho kok bisa. Padahal di negara kaya loh. Bahkan tidak semua orang mampu menyekolahkan anaknya karena mahalnya biaya pendidikan.
Memang sekolah sudah gratis khusus untuk SPP nya saja, tapi perangkat penunjang yang lain. Akan tetapi tidak semua warga terjangkau dengan program yang dicanangkan pemerintah saat ini.
Memang ada beberapa kelompok yang menginginkan Indonesia tetap Miskin, karena kemiskinan adalah komiditi politik yang bisa dijual 5 tahun sekali.
“Yang menemani si miskin dalam menjalani hidup yang menderita adalah tuhan, karena dia adalah yang maha pengasih dan penyayang, karena doa si miskin tidak jauh dari urusan dapur dan perut”.
Doa si miskin pasti tidak jauh dari urusan perut, dan pada esensinya manusia itu miskin baik secara harta maupun unsur lain. Karena apa yang kita miliki hari ini adalah titipannya.
Ketika sifat sifat setan sudah merasuki manusia seperti keserakahan maka otomatis yang terjadi adalah kemiskinan, karena disatu harusnya Rejeki yang diterima orang lain akan tetapi di kumpulkan saja tanpa enggan berbagi.
Mengapa Tuhan buat skenario si kaya dan miskin, menurut si pena agar dunia ini saling bisa mengasihi dan menyayangi khususnya manusia itu sendiri dan bisa meniru sifat sifat ketuhanan. Karena kita semua adalah ciptaannya.
Penulis: Ahmad Sofyan Wahid
Discussion about this post