TEBING TINGGI- Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan meminta jajaran kesehatan di Tebing Tinggi bersama dengan kader-kadernya di kelurahan segera mengambil tindakan cepat demi mengentaskan 74 anak stunting di daerah itu.
LIDIKNEWS.CO.ID- Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan hal itu ia sampaikan saat melakukan sosialisasi Germas kepada 1.212 perserta sosialisasi yang terdiri atas Kader Jumantik, Kader Posyandu, Kader Pokeskel, Kader Lansia, pengelola program puskesmas, Kapala UPTD Dinas Kesehatan, Lurah, Camat, OPD dan PKK yang dilaksanakan Dinas Kesehatan di gedung Balai Kartini, Senin (18/2) waktu lalu.
Pada kesempatan yang juga dihadiri Kabid P2P Dinkes Sumatera Utara, Teguh Suriadi itu ia mengatakan, sosialisasi ini sebagai tindak lanjut dari Rakerkesnas 11-14 Ferbuari 2019.
“Ini (sosialisasi) guna menyahuti arahan dari Presiden RI yang secara nasional angka stunting tahun 2015 ada 37 persen dan menjadi 30,8 persen tahun 2018,” katanya.
Meskipun persentase anak stunting di Tebing Tinggi di bawah nasional, namun yang pasti masih ada dan harus dientaskan.
“Kita harus melakukan kerja sama terutama ibu-ibu yang merupakan garda terdepan, ibu-ibu pahlawan pembangunan, ibu-ibu adalah orang-orang yang berkarya dan bekerja demi untuk masa depan generasi bangsa untuk lebih maju,” katanya.
Anak stunting di Tebing Tinggi harus dientaskan. Para orang tua harus mau membawa anaknya ke puskesmas, puskeskel atau pustu untuk ditimbang badannya, selanjutnya dilakukan imunisasi dan diberi vitamin.
“Untuk itu kami harapkan lurah, camat untuk menggerakkan,” katanya
Selain masalah stunting, wali kota juga mengingatkan tentang kasus DBD yang saat ini sedang melanda Indonesia yang luar biasa, yang secara nasional 2018 terdapat 289 kasus dan mengakibatkan kematian.
Di Tebing Tinggi sendiri selama Januari 2019 ada 47 kasus DBD dan jika dilihat dari data tahun ke tahun kasus DBD ini turun naik dan itu pertanda bahwa daerah Tebing Tinggi belum bebas DBD.
“Untuk itu kami Pemerintah Kota Tebing Tinggi memberikan tantangan kepada Posyandu di kelurahan bagi daerah yang sampai akhir tahun ini daerahnya bebas dari DBD di akhir tahun nanti akan diberikan bonus Rp3,5 juta, ini janji saya, dan semua itu hanya bisa dilakukan dengan kerja, kerja, kerja,” katanya. (sumber: joe)
Discussion about this post