TANJUNGPINANG (KEPRI), Lidiknews.co.id- Pelajar dari SMA 1 Tanjungpinang dan SMA 1 Karimun terpilih sebagai finalis dalam lomba karya tulis sejarah lokal yang digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri. Ada 84 karya tulis yang masuk dan dipilih enam finalis yang akan dibawa dalam acara Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) 2018 di Jambi, 20-23 Maret mendatang.
Enam finalis terdiri dari dua orang dari Kepri atas nama Muhammad Aditya Nofrianda (SMA 1 Tanjungpinang) dan Yovi Selvia (SMA 1 Karimun). Adiya menulis karya tulis berjudul Laksamana Malahayati: Inong Nanggroe Ksatria Negeri. Sementara, Yovi menulis Lembaga Pendidikan Islam “Dayah” di Aceh Sebagai Pembentuk Karakter Anak Bangsa. Finalis lain adalah Kiki Risqi Ahmad dari SMA 1 Gantung, Kabupaten Belitung Timur. Ia menulis Teungku Fakinah Ulama Panglima Perempuan Aceh.
Jambi mengirim dua wakilnya sebagai finalis, masing-masing atas nama Wensen Jhonattan (SMA Xaverius 1 Jambi) dan Adelia Putri Sukda (SMA 1 Muaro Jambi). Wensen menulis Nilai-Nilai Perjuangan Cut Nyak Dien Sebagai Pembangun Karakter Bangsa, sementara Adelia mengangkat tulisan Merisak Perlawanan Sabil Rakyat Aceh di Indonesia. Riau mengirim satu wakilnya atas nama Agnes Angelia (SMA 1 Singingi). Ia mengirim karyanya berjudul Perjuangan Cut Meutia (1870-1910) Sebagai Penguat Memori Kolektif Dalam Pendidikan Karakter.
Ketua panitia lomba karya tulis, Dedi Arman menyebutkan, tema sejarah lokal yang diangkat memang tentang sejarah Aceh. Hal ini terkait tema besar kegiatan Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) bulan April 2018 mendatang. Enam finalis lomba karya tulis akan dibawa dalam kegiatan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda) di Jambi, 20-23 Maret pekan depan. “Finalis itu akan presentasi di Jambi. Penentuan juara akan ditentukan saat presentasi nanti. Enam finalis dipilih dari hasil karya tulis. Bisa saja karya tulisnya bagus tapi presentasi tak baik. Sulit untuk juara,”kata Dedi, kemarin.
Dijelaskan, enam finalis yang terpilih diminta mempersiapkan diri untuk menghadapi presentasi dalam kegiatan Laseda di Jambi. Para guru pembimbing memiliki peran penting agar anak didiknya terpilih sebagai juara. Pemenang memperoleh hadiah berupa uang pembinaan, tropi dan piagam. “Hanya tiga orang yang kita bawa dalam acara Lasenas di Aceh. Persaingan cukup ketat nampaknya. Enam finalis karya tulisnya cukup bagus,”ujarnya.
Dalam lomba sejarah lokal kali ini, peminatnya cukup banyak, yakni 84 karya tulis. Peserta terbanyak dari Kepri dan Jambi. Sementara Babel dan Riau yang jumlah pesertanya hanya beberapa orang. Lomba karya tulis jurinya Anastasia Wiwik Swastiwi P.hD dan Jauhar Mubarok S.Sos. Sementara dalam presentasi nanti, dewan jurinya direncanakan tiga orang, yaitu Anastasia Wiwik Swastiwi P.hD, Nukman SS M Hum dan Jumardi Putra (LN/BPNB)
Discussion about this post