MEDAN, Lidiknews.co.id – Pemadaman listrik yang terus terjadi hingga saat ini di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) berdampak besar pada pelayanan masyarakat khususnya di kantor polisi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting mengatakan selain menanggu pelayanan masyarakat, pemadaman listrik juga bisa meningkatkan kriminalitas.
“Tentu jika terjadi pemahaman listrik terus, berpengaruh terganggunya pelayanan Polri kepada masyarakat. Dan juga rawan terjadi kejahatan karena ada beberapa wilayah jalan yang gelap,” jelas Kombes Rina, Kamis (19/10/2017).
Kantor polisi di tingkat Polsek yang terkena dampak pemadaman listrik mengalami ganguan pelayanan seperti tidak bisa melayani masyarakay untuk pembuatan surat kehilangan, laporan dan lainnya.
Beberapa Polsek mensiasati pemadaman listrik dengan menyalakan genset. Namun, karena biaya operasional genset yang tinggi dan seringnya pemadaman listrik membuat petugas kepolisian kewalahan dan alahasil genset juga sering tidak menyala.
“Sementara solusi yang dilakukan menggunakan genset atau lampu emergency. Kita harapkan masalah listrik ini menjadi perhatian dari pemerintah,” pungkas Kombes Rina.
Hari ini pemadaman listrik terjadi di wilayah Kota Medan, Kecamatan Medan Johor. Sedangkan kemarin pemadaman listrik terjadi di Kecamatan Medan Baru dan Petisah selama 5 jam lebih.
“Enggak bisa buat surat hilang. Listrik padam. Coba buat di Polres,” ujar seorang petugas di Polsek Medan Baru, Rabu, 18 Oktober 2017 kemarin.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) sempat mengklaim bahwa daya listrik di Sumbagut surplus (kelebihan) sebesar 10 persen dari beban puncak pemakaian listrik.
Sebelumnya dari rilis berita pada 6 September 2017 lalu, Deputi Manajer Hukum & Humas PT PLN (Persero), Abdul Rahman menjelaskan daya listrik mengalami surplus karena PLN Sumbagut menyewa Marine Vessel Power Plan (MVPP) 1×240 MW serta Independent Power Producer (IPP) yang turut mendukung kondisi kelistrikan Sumbagut, seperti PLTP Sarulla 1×100 MW, serta PLTMH tersebar yang ada di Sumut.
Namun, klaim PLN bahwa daya listrik mengalami telah surplus itu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Hingga hari ini, pemadalam listrik masih terus terjadi di wilayah Kota Medan, Kota Tebingtinggi dan Kabupaten Deliserdang. Pemadalam listrik yang terjadi berbanding terbalik dengan klaim PLN yang menyebut di wilayah Sumbagut telah surplus listrik.
Sebelumnya, dari keterangan pers Humas PLN, Abdul Rahman mengatakan penyebab pemadalam listrik adalah beberapa pekerjaan pemeliharaan jaringan distribusi yang saat ini dilakukan oleh PLN Wilayah Sumatera Utara di antaranya, perintisan/perampalan pohon, pemeliharaan tahunan Trafo Daya GI, pemeliharaan Gardu Hubung, pemeliharaan penggantian trafo distribusi, tiang kropos, kabel JTM/JTR Rusak, pembangunan trafo sisip/jaringan baru.
“Pemadaman listrik saat pemeliharaan ini dilakukan demi keamanan dan keselamatan kerja, hal tersebut juga dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan” tutur Abdul Rahman. Namun, untuk prmadaman listrik yang terjadi pada hari ini. Pihak PLN belum memberikan keterangan resmi dan jawaban atas konfirmasi. (erie p)
Discussion about this post