LINGGA (KEPRI), Lidiknews.co.id – Terkait pemberitaan media on-line Lidiknews.co.id, “Pengadaan Bibit Petai dan Jengkol, Diduga Telan Biaya Miliaran Rupiah”, dan media on-line Batamnews.com tentang “Kabarnya Bupati Lingga Tolak Pengadaan Bibit Petai dan Jengkol Melalui Dinas Pertanian (DISTAN) Propinsi Kepri”, beberapa hari lalu, hal itu tidak membuat pihak CV. Karya Mandiri mengkaji ulang kelayakan bibit petai dan jengkol tersebut untuk didistribusikan kepada masyarakat.
Hal ini seakan-akan membuktikan dengan kehadiran Kadistan Kepri Ahmad Izhar di Dabo Singkep pada Rabu (20/12) untuk melancarkan aktivitas pekerja CV. Karya Mandiri bongkar muat bibit ke lori (truk), di Jalan Kapitan Kelurahan Dabo Lama yang langsung didistribusikan ke desa Berindat dan desa lainnya yang sama-sama di wilayah kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga. Kamis (21/12/17).
Di lokasi pengadaan pembibitan di Jalan Kapitan Kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep hadir juga Ardiansyah pendiri LSM PEDULI bersama rekannya Ardi.
Ardi, menyaksikan aktivitas bongkar muat bibit petai dan jengkol ke lori dengan nomor polisi BP. 8088. LU.”Ada apa pak, kami disini hanya pekerja upahan saja, kami tidak tahu berapa pohon untuk satu desa yang kami tahu bibit ini untuk desa Berindat, kata salah seorang pekerja yang tidak menyebutkan namanya.
Menyaksikan aktivitas tersebut, Ardiansyah menyebutkan, “Hebaatttt sekali Oknum Kepala Dinas turun kelapangan, sementara bibit petai dan jengkol langsung didistribusikan ke desa-desa penerima. dan salut juga saya kepada CV. Karya Mandiri !!!. Langsung Kepala Dinas Provinsi yang meresmikan peluncuran proyek pembibitan ini,” ucap Ardiansyah.
Kami sebagai LSM di Lingga tidak di anggap sama sekali oleh Pak Kadistan. Harapan kami, ketika kadis turun, akan mengajak bersama-sama melihat atau cross cek kelapangan atas kelayakan bibit sebelum di distribusikan kemasyarakat tani. bukan asal distribusikan saja, kesalnya.
Lanjut, Ardiansyah, inilah cara- cara unik oknum pejabat daerah kita bersikap. Artinya bukan solusi yang di cari tapi seakan-akan kearah konflik. Insyaallah LSM dan HKTI akan terus bergerak. Kami mengindikasikan ada yang tak beres dengan proyek ini, jelas Ardiansyah.
Kami akan melayangkan surat protes pada bupati dan gubernur, minta proyek tersebut di tinjau ulang. Ini ada indikasi konsfirasi antara oknum dinas dan perusahaan pemenang lelang.
Hal ini akan kita kejar, kalau perlu kita minta tim khusus polda untuk menyelidiki. serta di audit anggaran yang di gelontorkan buat proyek tersebut, dan.bisa saja ada mark upnya, pungkas Ardiansyah di amini oleh Ardi rekannya.
Sementara media ini sudah berusaha menghubungi Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kepri via handphon seluler namun sampai berita ini diunggah belum ada tanggapan. (zul)
Discussion about this post