KAMPAR – Terkait pemberitaan tentang penertiban parkir liar di jalan Datuk Tabano dan jalan Sudirman Bangkinang Kota. Rabu (13/02/2019). Kepala Bidang Prasarana Dishub Kabupaten Kampar, Zulkifli angkat bicara.
LIDIKNEWS.CO.ID- Kepala Bidang Prasarana Dishub Kabupaten Kampar Zulkifli mengatakan, pada intinya kalau kami dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar sudah melaksanakan apa yang disampaikan oleh kawan – kawan media seperti yang di lapangan bahwasanya kami Dinas Perhubungan tidak bekerja.
Namun, Insya allah kami sudah melaksanakan tugas, sesuai dengan tugas dan fungsi diantaranya ada 3 hal yang sudah dilakukan, salah satunya adalah kami sudah buat verboden di persimpangan jalan Sudirman dan jalan Datuak Tabano. Tujuannya supaya nanti tidak ada kemacetan di tempat tersebut, setelah verboden dibuat disitu, kami taruh juga anggota untuk mengamankan. Karena masih banyak pengguna jalan yang tidak mengetahui di jalan tersebut ada verboden, dan kami sosialisasikanlah di situ, terangnya.
“Kemudian setelah itu disetiap larangan parkir yang dikatakan parkir ilegal tersebut, ini jadi pertanyaan bagi saya. Yang parkir ilegal itu apa? Kecuali ada pemungutan orang situ, dan dipungut biaya parkir, lalu tidak disetorkannya baru parkir ilegal,” ungkap Zulkifli.
Sementara itu kalau keadaan di pasar inpres memang sebetulnya Sarana Ruangan Parkir (SRP) tidak mencukupi, padahal yang namanya pasar apalagi hari pasar sangat ramai, itu yang keduanya.
Yang ketiga kita sudah membuat himbauan pemasangan spanduk disitu, bahwa dilarang parkir. Malahan sudah kami taruh anggota pada hari Rabu dan minggu disitu, pada hal hari minggu itu bukan hari kerja. Tapi kami sudah rela dan ikhlas, kami laksanakan pekerjaan tersebut.
Lanjutnya, Jadi kalau menyangkut masalah parkir liar ada disitu, kami sudah berusaha cukup maksimal. Tapi tadi pagi saya sudah bicarakan sama anggota sebelum berita tersebut ditayangkan, anggota bertanya sama saya. Ini gimana pak, masyarakat sudah kami larang parkir. Namun masyarakat tidak mau dilarang, dengan alasan kami parkir sementara aja, kata masyarakat itu kepada anggota saya,” tutur Zulkifli lagi.
Ironinya, kalau kami agak kasar bicaranya sama masyarakat, masyarakat ini ngomongnya kasar juga sama anggota saya. Maka kami secara pelan – pelan mungkin kedepannya karena alat penunjang tripikon kami tidak cukup.
Kami pun sudah mempersiapkan itu, artinya posisi yang kita larang tersebut akan kita pasang tali pakai tripikon. Jadi yang boleh masuk lewat situ hanya becak, agar jalan Datuk Tabano mengarah jalan Sudirman tidak ada kemacetan lagi. Karena pedagang kaki lima sudah kita atur sedemikian rupa agar tidak berjualan di badan jalan,” ujar Zulkifli. (penulis/poto: irfan)
Discussion about this post