LINGGA (KEPRI), Lidiknews.co.id– Menilik !!!! pemberitaan beberapa media oneline terkait kemarahan Bupati Lingga tentang pernyataan yang di lontarkan Syamsul Bahrum yang mengganggap program persawahan di Kabupaten Lingga hanya pencitraan saja, “Ardiansyah” selaku tokoh pendiri sekaligus aktivis LSM Peduli Kabupaten Lingga buka suara.
Bertempat di Loby One Hotel Jl.Prusahaan Timah Dabo, Sabtu (04/11) “Ardiansyah” pada pewarta Lidiknews.co.id menyebutkan, setelah saya cermati pemberitaan yang ada, apa yang terlontar dari pernyataan Samsul Bahrum dalam acara FGD yang diadakan Kementrian Ekonomi pada Kamis( 02/11/17) lalu, di Batam. secara lahiriah memang sedikit menyakitkan.
Kanapa ada kata ” kultur ” yang mengaitkan orang/suku melayu dalam topik pernyataannya, jika itu tujuannya adalah motifasi keliru sekali kalau melayu yang dijadikan acuan pak Samsul, paparnya.
“sangat keliru Syamsul ini”, jika program percetakan sawah dikabupaten Lingga dikait-kaitkan dengan suku melayu, tegas Ardiansyah.
Ia juga mengatakan, apa yang di canangkan pak Bupati itu baik, beliau ingin membuat terobosan cemerlang untuk daerah ini, dan itu bukan hal yang mustahil, cuma menurut hemat kami, program tersebut tidak terstruktur dengan baik serta kurang kajian lebih mendalam saja, sehingga menyebabkan banyak masalah praduga-praduga yang muncul di masyarakat Lingga.
Lanjutnya, memang tidak mudah untuk membangun sebuah rencana besar,segala pikiran, tenaga dan anggaran terfokus kearah itu, sehingga menyebabkan ada kepentingan lain yang terabaikan, kita sebenarnya tahu apa yang dibuat bupati saat ini juga untuk peningkatan ekonomi masyarakat Lingga, namun semua ini perlu waktu yang relatif panjang untuk dapat dirasakan oleh masyarakat Lingga, urainya.
Menyingkapi permasalahan ini, selain program percetakan sawah bupati juga harus memikirkan program jangka pendek guna peningkatan ekonomi masyarakat Lingga, seperti penyediaan lapangan pekerjaan sangat lah penting untuk di perhatikan.
Satu hal yang tak kalah pentingnya dalam program percetakan sawah yang di gagas bupati tersebut berilah kepastian, proyek besar itu, “Dari Mana Sumber Dananya, dan Dari Siapa, serta Untuk Siapa nantinya, serta apa Regulasi Hukumnya.” Ungkap Ardiansyah.
Hal inilah yang membuat sedikit keraguan di tengah-tengah masyarakat Lingga selama ini sehingga ada kesan ini cuma pencitraan saja.
Hal senada juga dikatakan, jika bupati ingin daerah ini baik, kami masyarakat juga berharap demikian. Artinya apa yang di canangkan oleh pemerintah daerah dengan tujuan kebaikan, saya pastikan masyarakat akan bersama-sama mendukungnya.
Kepada saudara Samsul Baharum sebagai oknum pejabat negara yang di percayakan di daerah ini, mohon bersikap sebagai seorang negarawan yang baik dan tetap menjunjung pilsafat dan marwah budi pekerti disetiap tutur kata,” SULIT ” bukan berarti tidak bisa. silahkan mengkritik tapi jangan merendahkan. Kalau ada yang bengkok bantu lurus kan, karena untuk itulah bapak di amanahkan sebuah jabatan.
Kepada bupati Lingga, jangan marah dengan sebuah ungkapan, teruslah berjuang jika itu memang untuk kebaikan, jadikan ungkapan pak Syamsul Baharum itu sebuah cambuk peringatan buat kita semakin cepat berjalan, tutupnya. (zul)
Discussion about this post