BINTAN (KEPRI), Lidiknews.co.id- Seiring dengan perkembangan sektor maritim terutama di bidang perikanan, pemerintah di minta meninjau kembali kuota BBM nelayan dari ketersediaan yang selama ini sudah berjalan.
Untuk di ketahui, bahwa ketersediaan BBM Nelayan yang selama ini sudah ada di Kabupaten Bintan hanya ada 700 ton per bulan. Sementara jumlah kapal penangkap ikan yang mencari ikan di sekitar perairan Kepri tiap tahunnya mengalami peningkatan seiring dengan kebijakan Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Menurut salah satu pelaku usaha di bidang perikanan yang ada di Bintan Timur menyampaikan, sering tidak kebagian jatah BBM yang sesuai dengan kartu kendali BBM yang di keluarkan Dinas Perikanan Kabupaten Bintan akibat tidak cukup pasokan yang di sediakan oleh pihak pertamina. ” Kita mengaharapkan kepada pemerintah Bintan agar bisa membantu para nelayan dengan mencukupi kebutuhan BBM sehingga sesuai dengan kartu kendali yang sudah ada”, uangkap salah seorang yang tidak ingin disebut namanya.
Sementara itu, Baini selaku Katua Himpunan Nelayan Indonesia Kabupaten Bintan yang dihubungi via Handphon, Jum’at (15/12), membenarkan masalah ini. Dia menyampaikan juga bahwa kuota minyak yang hanya 700 ton perbulannya belum bisa mencukupi kebutuhan nelayan untuk kelaut.
Sebagai di ketahui, kuota tersebut dipakai untuk seluruh Kabupaten Bintan yang cakupan wilayahnya luas mulai dari Bintan Utara sampai dengan Bintan Timur. ” Kita sudah mengajukan permintaan penambahan kuota dari yang semula 700 ton kepada Pemerintah Daerah”, ungkap Baini.
Ditambahkannya juga, bahwa pembagian kuota tersebut yang 200 ton untuk Bintan Utara, 100 ton untuk kebutuhan Gunung Kijang dan lebihnya untuk kebutuhan Bintan Timur.
Sering terjadi kekurangan untuk di Gunung Kijang sehingga untuk mencukupinya diambil dari Pangkalan yang ada di Bantan Timur, hal tersebut dengan sendirinya berkurang pasokan untuk kebutuhan nelayan Bintan Timur. “Kapal kapal yang ada di Bintan Timur besar besar, jumlahnya pun tidak sedikit. Di tambah lagi dengan perahu perahu nelayan yang tidak sediki juga dan umumnya terjadi pengingkatan jumlah armada setiap tahunnya”, tambah Baini.
Lanjutnya, maka perlu pemerintah menambah kuota BBM tersebut sehingga tidak ada lagi masalah dalam mencari ikan,” Kita mengaharapkan sekali Pemerintah mau menambah kuota BBM tersebut sehingga nelayan tidak terkendala untuk mencari ikan”, tutupnya.
Semua itu tentunya akan bisa terjawab oleh Pemerintah Kabupaten Bintan, jika Pemerintah memang memperhatikan kehidupan nelayan pencari ikan, sehingga dapat mempengaruhi peningkatan PAD daerah juga. (Natal)
Discussion about this post