LINGGA (KEPRI), Lidiknews.co.id – Dalam hal dugaan penyalahgunaan Anggaran Dana Desa 2017 Desa Berhala, adapun oknum aparatur desa diduga pengadaan Mesin Genset Bekas yang seharusnya pengadaan Mesin Baru. Ini jelas sudah menyalahi aturan, dan diduga juga sudah melakukan pemalsuan dokumen.
SPJ Laporan Pertanggung Jawaban Akhir Tahun terhadap pemerintah. karena jika diteliti dari kejadian ini, sangat besar kemungkinan SPJ pelaporan penggunaan ADD dan DD 2017 yang dibuat Desa Berhala tidak sesuai dengan RAB pengajuan.
Jelas, dasar pengajuannya adalah Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang ditetapkan melalui Musrendes Desa awal tahun pengajuan. Hal itu diketahui oleh Kades dan Badan Pengawasan Desa (BPD), serta di sahkan kecamatan untuk pengadaan Genset 50 KPA ORIGINAL. Namun anehnya, yang dibelanjakan ternyata Mesin Genset Bekas, ucap nara sumber media ini yang tidak mau disebutkan namanya. Jum’at pagi (02/02) di kediamannya.
Mesin Genset tersebut diperuntukan untuk warga masyarakat Dusun I Pulau Lalang Desa Berhala, Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga sebagai penerangan rumah warga. Sampai saat ini belum ada macet atau rusak berjalan dengan baik dan lancar.
Namun diluar itu.” jika kita bicara masalah Aturan dan Peraturan yang tidak sesuai antara pengajuan RAB dengan yang di SPJ kan. Penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD/DD) menurut saya hal ini disinyalir sudah menyalahi aturan. Bisa juga dikatakan dugaan pemalsuan dokumen pelaporan terhadap keuangan negara. Diajukan Mesin Genset ORI sementara yang dibelanjakan Mesin Genset Bekas. Jadi SPJ Laporannya yang perlu dipertanyakan.” Ujar sumber media ini.
Mirisnya, dalam hal pengesahan laporan penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) SPJ yang dibuat pihak desa tidak tertutup kemungkinan tidak diketahui oleh pihak kecamatan, bahkan sebelum di serahkan ke Pemkab, SPJ yang dibuat desa harus diketahui dan ditanda tangani camat yang bersangkutan, yakni camat Singkep Selatan.
Jadi dalam pembuatan SPJ pelaporan akhir tahun desa, menurut pantauan dan analisis saya diduga ada unsur kesengajaan dan keterlibatan oknum pihak kecamatan yang sekaligus menjadi Tim monitoring desa, begitu juga dengan Tim Pendamping Desa yang ada di setiap kecamatan, kesemuanya berkemungkinan ada keterlibatannya, pungkasnya.
Sampai berita ini diunggah, media ini belum dapat konfirmasi kepada pihak desa dan kecamatan yang terkait. (zul)
Discussion about this post