Jakarta, Lidiknews.co.id – Wakil Gubernur Sumatera Barat ( Wagub Sumbar) Nasrul Abit menghadiri Rapat Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pembentukan Kawasan Pembuatan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Sumatera Barat bersamaan dengan Rapat Pembahasan Percepatan Pembangunan Borobudur dan Danau Toba, di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Wagub Nasrul Abit menyampaikan perkembangan KEK Mandeh dan KEK Mentawai dimana untuk Mandeh yang selama ini terkendala masalah tanah sudah ada titik terang, yaitu dari 400 Ha lahan calon lokasi KEK Bukik Ameh, sudah teridentifikasi semua pemiliknya, yaitu 291 Ha dimiliki oleh masyarakat dan 109 Ha dimiliki nagari.
Sepuruh pemilik sudah dapat menerima dan mendukung lahan mereka dijadikan KEK dan ini juga ditambahkan Bupati Pessel Hendrajoni bahwa pemilik sudah bersedia utk melepas kepemilikannnya.
Rapat tersebut dipimpin oleh Kemenko Kemaritiman Luhut Binsar Panjahitan dan turut juga hadir Menteri Perencanaan Pembangunan serta Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, selain wagub Nasrul Abit dan beberapa OPD terkait serta Bupati terkait.
Wagub Nasrul Abit menyampaikan, percepatan pembangunan Kepulauan Mentawai melalui KEK Mentawai sudah dilakukan verifikasi oleh OPD terkait pemprov Sumbar terhadap dokumen yg diserahkan oleh perusahaan pengusul.
Dan hasil verifikasi masih terdapat 3 hal yang perlu diperbaiki dan dilengkapi, yaitu: pertama, perlunya revisi terhadap RTRW Kab Mentawai yang belum sepenuhnya mengakomodir lahan utk KEK.
Kedua, perlu penyempurnaan business plan dan ketiga, perlunya pihak pengusul memberikan bukti penguasaan terhadap lahan KEK yg diusulka yaitu seluas 2639 Ha.
Pembangunan pariwisata maritim di Sumatera Barat kembali ke konsep awal yaitu segitiga emas yang telah disiapkannya master plan pembangunan yaitu Kota Padang, Kab. Pesisir Selatan dan Kab. Kepulauan Mentawai .
Terkait KEK Mentawai, Menkomaritim menginstruksikan pemerintah Kabupaten Mentawai untuk menyerahkan bukti penguasaan lahan paling lampat hari Jumat tanggal, 8 Juni 2018 ini, ungkap Wagub Nasrul Abit.
Wagub Nasrul Abit juga dalam kesempatan itu menyebutkan terkait pembangunan infrastruktur lainnya di Sumatera Barat, perlu segera dibangun jalan ruas Bayang – Alahan Panjang dan ruas Kambang – Muaro Labuh yg melewati Taman Nasional, jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang, Jalan Dharmasraya – Solok Selatan. Selain itu juga diusulkan pengaktifan kembali jalan Kereta Api menuju Sijunjung sampai ke Logas.
Kemuadian perlunya segera dilakukan revitalisasi Muaro Padang dari pelabuhan nelayan menjadi pelabuhan menuju Mentawai dan kota lain di pesisir barat pulau Sumatera serta pelabuhan kapal wisata. Kawasan Muaro juga mempunyai potensi besar menjadi dayatarik wisata kuliner, terang Nasrul Abit Dt. Malintang Panai.
Dalam kesempatan itu Kepala Bapenas mengusulkan untuk tidak terpaku ke APBN karena masih banyak peluang dalam mempercepat seperti World Bank dan Swis Bank dan bisa juga dari pihak Swasta investor yang tetap dalam pemantauan pemerintah baik pusat maupun daerah.
Perkembangan Ekonomi Indonesia saat ini dengan membangun sektor Pariwisata bisa menjadi amat menjanjikan, dampak multi efek pembangunan yang mengerakan ekonomi masyarakat serta selain itu juga memacu pendapatan daerah dan negara dimana potensi yang dimiliki oleh Indonesia menjadi harapan besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.
Sehingga dalam waktu dekat tentu persetujuan akan kegiatan KEK dan pembanguan infrastruktur lainnya ini akan segera diselesaikan. (HMS/LN)
Discussion about this post