JAKARTA- Jakarta Center for Neuroleadership Development adakan diskusi dengan tema “Menggerakkan Kesadaran Otak Sehat dalam Beragama dengan fokus pada membangun Akhlak dan kekuatan Spiritual berbasis Neuroleadership, pada hari Sabtu, 27 Pebruari 2020, di Grand Sahid Hotel Jakarta.
LIDIKNEWS.CO.ID- Pada forum dan diskusi ini, di isi oleh para pemateri yang kompeten di bidangnya seperti Prof, dr Taruna Ikrar, Dr, dr. Tauhid Nur Azhar dan para pemapar yang tidak kalah kompeten Romo Fransz Magnis Suseno, Imdadun Rahmat dan Muhammad Syifa Amin Widigdo.
Menurut dr. Taruna Ikrar, Neuleadership menjelaskan tentang hubungan antara hubungan otak dengan agama dia memberikan contoh “manusia yang beribadah secara disiplin dan teratur 3 bulan berturut turut akan menjadi orang yang baik dan akan berkembang dan otak akan lebih stabil dan menjadi lebih baik, menurutnya.
Dr, dr Tauhid Azhar selain sebagai guru besar dia juga seorang filsuf yang sangat baik dalam membedah sebuah tema, dia menjelaskan manusia itu kumpulan dari energi, quantun yang di ciptakan tuhan menjadi manusia yang lebih spesial di banding makhluk yang di ciptakan tuhan sebelumnya.
Frans Magnis Suseno memberikan tanggapan ” Dengan adanya diskusi ini jangan lagi ada manusia seperti Hitler, Mao Tse Tung, Pol Pot. Tapi terkadang yang sehat pun bisa terlihat sadis. Neuroleadirship baik dan perlu dikembangkan”.
Dr. Imdadun Rahmat memberikan kesimpulan ciri agama yang tidak sehat diantaranya Ketika Orang Beragama menjadi dirinya sebagai kebenaran yang absolut ( Ada hak untuk memaksa), kebenaran hanya milik kelompok mereka dan selalu menyalahkan kelompok lain.
Penulis: Iyan/Asw
Discussion about this post